Berita

Beragam spanduk penolakan Putusan PTUN Bandung terpampang di depan Masjid Nurul Falah Teluk Pucung, Bekasi/Ist

Nusantara

Tolak Putusan PTUN Bandung, Pecinta Pahlawan KH Noer Alie Serukan Perang Melawan Mafia Tanah

JUMAT, 29 OKTOBER 2021 | 15:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Aksi teatrikal dilakukan massa yang tergabung dalam Masyarakat Pecinta Pahlawan Nasional KH Noer Alie di Masjid Nurul Falah Teluk Pucung, Bekasi, Jumat siang (29/10).

Aksi yang turut disertai dengan orasi ini dilakukan massa selepas Shalat Jumat berjemaah di depan masjid tersebut untuk menyuarakan penolakan keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung No. 55/G/2021 yang memenangkan Marsah binti Dzakaria dkk atas gugatan tanah aset Yayasan Attaqwa seluas 27.000 meter persegi.

Orasi dilakukan oleh perwakilan organisasi massa dan tokoh masyarakat yang mengakui mengetahui secara persis sejarah tanah tersebut. Dalam orasinya, mereka bersaksi integritas KH Noer Alie tidak mungkin dipertaruhkan dengan mengambil tanah yang bukan menjadi haknya tanah penggugat.


Aksi protes ini juga turut dilakukan penandatanganan di atas bentangan kain 50 meter sebagai bentuk penolakan atas keputusan PTUN Bandung. Adapun aksi teatrikal memperlihatkan penggantungan simbol mafia tanah yang saat ini sedang marak terjadi di Indonesia.

"Kami berharap Menko Polhukam Bapak Mahfud MD dan Bapak Presiden Joko Widodo dapat menenggakkan hukum untuk para mafia tanah yang saat ini sedang merajalela di bumi Indonesia ini," seru massa di lokasi.

Massa berharap, Mahkamah Agung bisa lebih jernih dan arif memandang sosok KH Noer Alie, putra asli Bekasi sebagai tokoh besar ulama dan pejuang nasional yang mendirikan Perguruan Attaqwa.

Sebagaimana tercatat dalam sejarah perjuangan KH. Noer Alie tentang tanah Yayasan Teluk Pucung seluas 27 ribu meter tersebut merupakan hasil tukar guling antara pemerintah dan pihak KH Noer Alie, di mana posisi lokasi KODIM 0502 di alun-alun Bekasi sebelumnya milik Pesantren Bahagia (Cikal bakal Yayasan Attaqwa).

Karena pemerintah membutuhkan tempat pendirian Kodim harus di pusat kota, maka dilakukan tukar guling dengan tanah milik negara yang berada di Teluk Pucung.

Meski kegiatan tersebut di hadiri ratusan orang, namun tetap menjaga protokol kesehatan dengan mewajibkan jemaah menggunakan masker dan cuci tangan serta berwudhu sebelum mengikuti kegiatan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya