Berita

Profesor Haunani-Kay Trask/Net

Dunia

Luruskan Insiden 1990, Universitas Hawaii Sampaikan Permintaan Maaf untuk Profesor Haunani-Kay Trask

JUMAT, 29 OKTOBER 2021 | 08:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Departemen Filsafat Universitas Hawaii di Manoa mengeluarkan permintaan maaf secara publik kepada mendiang Profesor Haunani-Kay Trask.

Trask merupakan pengajar, aktivis, sekaligus penduduk asli Hawaii yang meninggal pada Juli 2021. Sebuah insiden pada tahun 1990 membuat namanya tercoreng dan ia disebut rasis.

Ketika itu, Trask berselisih dengan seorang siswa kulit putih asal Louisiana yang menulis di surat kabar Universitas Hawaii, Ka Leo O Hawai'i. Siswa itu menulis orang kulit putih tidak bisa disalahkan atas penggulingan kerajaan Hawaii, dan ia juga merasa tersinggung dengan istilah "haole" atau "orang asing". Siswa itu menyebut istilah itu sama dengan kata-kata kasar.


Trask kemudian mengeluarkan tanggapan tertulis, dengan membantah pernyataan siswa tersebut. Sembari menyoroti sejarah kolonial Hawaii, Trask menyarankan siswa tersebut meninggalkan Hawaii jika tidak menyukai istilah tersebut.

Perselisihan tersebut cukup banyak diliput oleh media, memicu seruan untuk pemecatan Trask, dan banyak pihak yang menyebutnya rasis.

Terlepas dari itu, Departemen Filsafat tetap mempertahankannya.

Lewat situs resmi Universitas Hawaii, permintaan maaf diberikan untuk Trask.

Kepala Departemen Filsafat Universitas Hawaii, Tamara Albertini mengatakan pihaknya kembali meninjau peristiwa 1990 itu sejak musim gugur 2020.

"Dalam konteks itu kami menemukan bahwa bentrokan dari 30 tahun yang lalu telah meninggalkan luka abadi di antara fakultas dan mahasiswa penduduk asli Hawaii," kata Albertini.

"Meninggalnya Dr. Haunani-Kay Trask memang tidak membawa permintaan maaf. Namun, kami memahami bahwa kami tidak dapat menunda untuk mengumumkannya (permintaan maaf) kepada publik," tambah dia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya