Buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gebrak tetap bertahan menyuarakan aspirasi meski diguyur hujan lebat di Jakarta Pusat/RMOL
Massa aksi dari Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan sejumlah elemen mahasiswa yang berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat masih bertahan.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB, massa aksi masih menyuarakan aspirasinya meski hujan deras mengguyur wilayah Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan sekitarnya.
Koordinator Gebrak, Nining Elitos mengatakan, pihaknya tidak heran ketika perwakilan dari Istana belum ada yang menemui massa aksi untuk memenuhi 13 tuntutan aksi.
"Inilah pemerintah kita hari ini, kalau orang-orang yang bermobil mewah, berpakaian rapi itu pasti diterima, tapi itu sudah diperlihatkan rezim Jokowi-Maruf rakyat tidak penting bagi mereka. Padahal kekuasaan yang diraih mereka hari ini dipilih oleh rakyat," sesalnya kepada wartawan di lokasi.
Namun begitu, ia menegaskan bahwa massa akan terus menyuarakan apa yang menjadi tuntutannya dengan terus mengorganisir gerakan-gerakan rakyat di seluruh wilayah di Indonesia.
"Momentum dua tahun Jokowi-Maruf menjadi pimpinan di negeri ini, kita menyimpulkan gagal menyejahterakan rakyat bangun kesatuan rakyat untuk kedaulatan rakyat," pungkasnya.
Aksi Gebrak pada momentum hari Sumpah Pemuda ini mengkritisi kinerja dua tahun rezim Jokowi-Maruf Amin dengan membawa 13 tuntutan, di antaranya meminta pemerintah untuk menyetop kriminalisasi dan penangkapan aktivis, bebaskan seluruh aktivis gerakan rakyat yang ditangkap dan dikriminalisasi.
Massa Gebrak terdiri dari berbagai elemen buruh hingga mahasiswa, yakni Konfederasi kongres aliansi buruh Indonesia (Kasbi), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Sentral Gerakan Buruh Nusantara (SGBN), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif (Sindikasi).