Berita

Penandatanganan Joint Statement antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Swedia/Ist

Politik

Tandatangani Kerjasama "Blue Economy" dengan Swedia, Suharso Monoarfa: Upaya Indonesia Mengakselerasi Transformasi Ekonomi

KAMIS, 28 OKTOBER 2021 | 05:49 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebuah kesepakatan penting berhasil dijalin Indonesia dengan pemerintah Swedia. Diwakili Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, pemerintah Indonesia menandatangani Pernyataan Bersama (Joint Statement) dengan Menteri Infrastruktur Swedia, Thomas Eneroth, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim/Deputi Perdana Menteri Swedia, Per Bolund di Stockholm, Swedia, pada Senin kemarin (25/10).

Dalam dua pertemuan terpisah itu, Menteri Suharso membahas rencana Indonesia untuk mewujudkan ekonomi biru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Ekonomi Biru merupakan salah satu strategi dalam Transformasi Ekonomi Indonesia yang saat ini sedang didesain ulang oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Menjelang Konferensi Perubahan Iklim 2021 (COP26), Indonesia dan Swedia sepakat bahwa sebagai negara kepulauan maka ekonomi biru merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan pascapandemi Covid-19 dan transformasi ekonomi demi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Ekonomi biru adalah pembangunan yang berbasis pada nilai ekonomi sumber daya laut Indonesia, yang menciptakan nilai tambah pada rantai suplai – secara langsung maupun tidak langsung – sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Pertumbuhan tersebut didasarkan pada tiga pilar. Yakni lingkungan kelautan yang sehat dan tangguh, industri berbasis kelautan yang kompetitif, dan area pesisir yang atraktif.

“Swedia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan peluang dan tantangan dalam mengembangkan  ekonomi biru sebagai basis pembangunan ekonomi masa depan. Swedia baru-baru ini mengembangkan strategi ekonomi biru, yang antara lain melalui: strategi blue-growth dan Marine Spatial Planning," ujar Suharso melalui keterangannya, Rabu malam (27/10).

"Indonesia bersama dengan Swedia bersepakat untuk mengembangkan Peta Jalan untuk Ekonomi Biru, sebagai bagian dan upaya Indonesia untuk mengakselerasi transformasi ekonomi menuju pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” sambungnya.

Ekonomi Biru sendiri mencakup berbagai sektor. Antara lain sektor perikanan, sektor industri olahan hasil laut, sektor logistik laut, sektor perdagangan, industri galangan kapal, wisata bahari, bioteknologi, energi terbarukan, manajemen sumber daya air, sumber daya manusia termasuk pendidikan dan riset, serta sektor-sektor lainnya yang terkait secara langsung dan tidak langsung.

Selain itu, ekonomi biru juga merupakan peluang bagi Indonesia untuk merealisasikan pembangunan inklusif dan berkelanjutan, dengan mengurangi ketimpangan antarwilayah, antarkelompok pendapatan, dan antargender.

Indonesia dan Swedia akan mengawali implementasi kerjasama Ekonomi Biru ini dalam Swedia-Indonesia Sustainability Partnership pada akhir November 2021. Kemudian, Indonesia akan mengusung leadership on Blue Economy dalam acara G20 tahun 2022.

Serta menjadikan Blue Economy sebagai salah satu prioritas pembahasan di G20 Development Working Group (DWG).

Secara bersamaan, pertemuan ketiga menteri juga membahas rencana Indonesia untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru, di mana Swedia bersedia untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan dalam mewujudkan IKN sebagai kota yang hijau, cerdas, dan berkelanjutan.

IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia juga memiliki peluang besar sebagai lokasi penerapan ekonomi biru di masa depan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya