Berita

Restoran di Melbourne/Net

Dunia

Dampak Penguncian Panjang, Australia Sulit Cari Tenaga Kerja Paruh Waktu

RABU, 27 OKTOBER 2021 | 13:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Australia bersiap meramaikan lagi dunia bisnis ketika penguncian mulai dilonggarkan. Para pebisnis di negara yang melakukan penguncian hampir dua tahun lamanya itu, membuka banyak loker setelah harus kehilangan bisnis mereka yang terdampak pandemi.

Namun, alih-alih mendapatkan tenaga kerja yang sesuai, kotak loker ternyata tetap kosong sampai batas yang disediakan. Hampir tidak ada yang mengisi lowongan terutama untuk yang part time.

Para pebisnis, restoran misalnya, harus bertahan dengan hanya 3-4 karyawan sampai mereka mendapatkan tambahan tenaga kerja baru. Itu artinya, pengusaha terkadang harus ikut turun tangan melayani dari meja ke meja, demi  agar pelanggan tidak terlalu menunggu lama.  


Selain restoran, bisnis yang sedang kesulitan mencari tenaga kerja -terutama tenaga kerja part time-  di saat penguncian dibuka kembali, adalah toko kelontong, pusat kebugaran, dan perhotelan.

Penguncian ketat yang dilakukan pemerintah untuk menahan penyebaran virus, membuat banyak bisnis terpuruk. Imbasnya, para pengusaha menutup bisnis atau mengurangi karyawan. Para pekerja yang terimbas memilih pulang kampung atau memcari pekerjaan lainnya.

"Sebelum penguncian, Anda bisa saja membuka iklan lowongan pekerjaan dan ada ribuan pelamar yang datang. Namun saat ini, hanya lima-enam orang yang akan merespon loker Anda. Tiga di antaranya mungkin cocok. Tapi saat Anda bersiap memanggil mereka, mereka sudah mendapat pekerjaan di tempat lain,"  kata Rhondda Everingham, manajer perekrutan di perusahaan persewaan tenaga kerja perhotelan, seperti dikutip dari US Today, Rabu (27/10).

Sydney dan Melbourne yang merupakan kota dengan penguncian ketat sejauh ini, mengalami krisis tenaga kerja part time yang paling terpukul.

Dengan tidak adanya perkuliahan tatap muka selama penguncian dan para mahasiswa pulang kampung, jumlah tenaga kerja paruh waktu benar-benar menjadi sosok yang langka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya