Berita

Hillary Clinton/Net

Dunia

Muncul Facebook Papers, Hillary Clinton: Facebook Memang Punya Keistimewaan untuk Memicu Perpecahan Demi Uang

SELASA, 26 OKTOBER 2021 | 22:06 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kemunculan Facebook Papers yang berisi ribuan halaman dokumen internal yang mengungkap kebusukan raksasa media sosial itu telah memicu kemarahan dunia.

Salah satunya adalah mantan calon presiden Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton.

Lewat unggahan di Twitter pada Selasa (26/10), Menteri Luar Negeri AS era Barack Obama itu menyebut Facebook memang memiliki keistimewaan untuk berbohong hanya demi keuntungan.

"Facebook memiliki keistimewaan untuk berbohong, merusak demokrasi kita, dan memperburuk perpecahan dalam masyarakat kita... secara sadar, demi keuntungan," cuitnya.

Facebook Papers muncul ketika seorang mantan karyawan Facebook bernama Frances Haugen menyerahkan ratusan dokumen internal ke Securities and Exchange Commission untuk ditindaklanjuti di Kongres.

Kemudian pada Jumat (22/10), sebuah konsorsium yang terdiri dari 17 organisasi berita AS melakukan investigasi dokumen-dokumen tersebut dengan nama proyek "The Facebook Papers".

CNN yang termasuk di dalamnya menyebut ada beberapa informasi dalam dokumen tersebut yang mengungkap kebusukan-kebusukan Facebook.

Disebutkan, Haugen telah mengajukan setidaknya delapan keluhan terkait bagaimana Facebook mengutamakan keuntungan di atas keselamatan dan kepentingan publik.

Salah satu yang disoroti adalah pernyataan Haugen ketika bersaksi di depan subkomite Senat yang menyebut Facebook membahayakan anak-anak, memicu perpecahan, dan melemahkan demokrasi.

Sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh The Wall Street Journal juga mengungkap bagaimana Instagram memiliki dampak pada gadis remaja.

Sementara itu, liputan CNN meyebutkan Facebook memiliki kelompok terkoordinasi untuk menabur perselisihan dan perpecahan, termasuk ketika kerusuhan Capitol Hill pada 6 Januari lallu.

Facebook juga dinilai menjadi platform untuk mengeksploitasi orang hingga perdagangan manusia.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya