Berita

Gubernur Jawa Timur Khofifah saat pimpin apel pasukan penanggulangan bencana Jawa Timur tahun 2021/Ist

Nusantara

Hadapi Ancaman Hidrometeorologi, Khofifah Pimpin Apel Pasukan Penanggulangan Bencana Alam

SENIN, 25 OKTOBER 2021 | 20:45 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana guna menghadapi ancaman  hidrometeorologi dan La Nina.

Fenomena La Nina diprediksi akan melanda Indonesia terhitung mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022 dan dapat memicu bencana hidrometeorologi.

Dijelaskan Khofifah, meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena La Nina lemah, namun mitigasi dari hulu ke hilir oleh Forkopimda Jatim dan Kabupaten/kota harus tetap dilakukan.

“Jangan sampai sudah kejadian, baru kebingungan,” ungkap Khofifah saat memimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana Alam tahun 2021, di Lapangan Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Senin (25/10).

Turut hadir dalam apel tersebut, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono,  Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso, serta pejabat eselon III dan IV di lingkungan BPBD Jatim.

Fenomena La Nina terjadi karena pendinginan suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah hingga di bawah suhu normal. Pendinginan suhu muka laut itu berpotensi mengurangi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah.

Selain itu, angin pasat (trade winds) berembus lebih kuat dari biasanya di sepanjang Samudra Pasifik dari Amerika Selatan ke Indonesia.

Kondisi itu menyebabkan massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat. Oleh sebab itu, air yang lebih dingin di bawah laut Pasifik naik ke permukaan untuk mengganti massa air hangat yang berpindah.

Fenomena yang disebut upwelling ini membuat SML turun. Dengan demikian, selain angin muson, La Nina menjadi salah satu faktor yang menyebabkan curah hujan meningkat di Indonesia.

Hasil kajian BMKG menyebutkan bahwa curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia meningkat pada bulan November, Desember, dan Januari.

Beberapa daerah bahkan mengalami peningkatan curah hujan berkisar 20 hingga 70 persen di atas normal, seperti Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian Selatan, dan Sulawesi bagian Selatan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya