Berita

Tenaga Ahli Menteri Agama yang Kasatkornas Banser, Hasan Basri Sagala/RMOL

Politik

Hasan Basri Sagala: Pernyataan Gus Yaqut untuk Internal, Memotivasi Santri Merawat Negerinya

SENIN, 25 OKTOBER 2021 | 17:46 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kasatkornas Banser NU, Hasan Basri Sagala menjelaskan bahwa pernyataan Yaqut Cholil Qoumas di acara Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) soal Kemenag hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) bukan dalam arti semata-mata milik kelompok tertentu.

Hasan menjelaskan, maksud Menag Yaqut adalah memberi motivasi kepada seluruh santri dan pengasuh pondok pesantren yang hadir dalam forum virtual peringatan Hari Santri nasional itu.

Hasan membantah banyak kalangan yang menuding Menag Yaqut merasa pernyataan itu bermuatan bahwa Kemenag dirasa hanya milik NU saja. Dia kemudian mencontohkan yel-yel yang kerap diteriakan kader Ansor, organiasi yang dipimpin oleh Gus Yaqut.


Yel-yel "Nusantara Milik Kita" bermakna bahwa seluruh kader NU mempunyi tanggung jawab merawat dan memelihara bangsa Indonesia.

Dalam konteks itulah, tambah Hasan, Gus Yaqut ingin para santri NU di pelosok nusantara agar lebih sungguh meraih cita-cita di masa depan.

"Pernyataan (Menag) itu di forum internal dengan Santri dan Pesantren. Gus Yaqut ingin para santri dan pesantren lebih percaya diri menjadi pemimpin bangsa masa depan," demikian kata Hasan Sagala ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (25/10).

Lebih lanjut, Hasan juga bercerita bahwa selama mendampingi Gus Yaqut menjabat sebagai Menag, dirinya diwanti-wanti agar membantu bekerja menghadirkan institusi Kemenag tidak hanya untuk umat Islam, tetapi semua agama di Indonesia.

Hasan pun mengimbau masyarakat untuk menghentikan polemik yang beberapa hari ini terjadi.

"Banyak pekerjaan bangsa ini yang harus diselesaikan bersama masyarakat," pungkas Hasan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya