Berita

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono/Net

Politik

Berpatokan Ramalan Jayabaya, Arief Poyuono: Hanya Tiga Tokoh yang Potensial Jadi Penerus Jokowi

SENIN, 25 OKTOBER 2021 | 13:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ramalan atau Jongko Jayabaya dinilai mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono masih relevan untuk ’menerawang' tokoh yang akan menjadi presiden Indonesia di tahun 2024.

Dalam ramalan pujangga Jawa Kuno itu, disebutkan bahwa pemimpin Indonesia adalah mereka yang mempunyai nama dengan akhiran kata No-To-No-Go-Ro. Dalam bahasa Indonesia, noto nogoro berarti menata negara.

Arief lantas mengurai bahwa akhiran No sudah tercermin dari Presiden pertama RI Soekarno. Sementara To ada pada Soeharto. No yang kedua melekat pada akhiran Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“No lagi; Mulyono, kenapa Mulyono? Jokowi itu saat lahir nama aslinya Mulyono, karena berulang kali sakit-sakitan ibunya lalu mengganti nama jadi Joko Widodo, jadi Jokowi masuknya di No; Mulyono," terang Arief Poyuono kepada redaksi, Senin (25/10).

Dalam hitungan ini tidak menyertakan Presiden Habibie, Gus Dur, dan Megawati. Alasannya, karena ketiganya hanya sebentar memimpin atau tidak sampai 5 tahun.

Pertanyaan selanjutnya adalah, siapa yang akan menjadi presiden berdasarkan hitungan ini. Menurutnya ada tiga tokoh yang potensial.

“Hanya tiga tokoh yang masuk Jongko Joyoboyo, Notonogoro sebagai penerus Jokowi. Yaitu Airlangga (Airlonggo dalam bahasa Jawa), Ganjar Pranowo, dan Gatot Nurmantyo,” terangnya.

Menurutnya, syarat harus orang Jawa bagi presiden RI dan lahir di area Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah terpenuhi oleh ketiga tokoh tersebut.

Sementara nama lain seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Prabowo Subiantio, Moeldoko, Bambang Soesatyo, Sandiaga Uno, dan Puan Maharani berada di luar Jongko Joyoboyo.

“Jadi percuma tokoh ini ngotot maju sebagai capres. Pasti akan kalah dan cuma buang buang duit aja loh,” tutupnya.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya