Berita

Menteri Luar Negeri China Wang Yi/Net

Dunia

Menlu Wang Yi: Inggris Harus Berpikir Dua Kali Ketika Memberi Akses Teknologi Kapal Selam Nuklir ke Australia

MINGGU, 24 OKTOBER 2021 | 16:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Inggris harus berpikir dua kali mengenai pakta pertahanan AUKUS disepakati bersama Amerika Serikat (AS) dan Australia. Lantaran AUKUS akan memicu blok militer dan perlombaan senjata di kawasan.

Begitu peringatan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi ketika melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada, seperti dikutip Fars, Minggu (24/10).

Dalam kesempatan tersebut, Wang menegaskan penentangan Beijing terhadap AUKUS yang membuka pintu bagi Australia untuk mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir.

"Pembentukan blok militer di kawasan itu akan memicu perlombaan senjata, memprovokasi konfrontasi antara negara-negara besar, dan merusak perdamaian serta stabilitas kawasan," kata Wang.

Dia juga mengatakan kepada Truss bahwa China mendesak pihak Inggris untuk melanjutkan prinsip non-proliferasi nuklir, menanganinya dengan hati-hati, dan berpikir dua kali.

AUKUS diumumkan pada September dan langsung menuai kecaman banyak pihak, terutama China, Rusia, dan Prancis.

Kehadiran AUKUS membuat Australia menjadi negara kedua setelah Inggris yang diberikan akses ke teknologi AS untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Selain itu, di bawah kemitraan AUKUS, ketiga negara telah sepakat untuk meningkatkan pengembangan kemampuan bersama dan berbagi teknologi dan mendorong integrasi yang lebih dalam dari ilmu pengetahuan, teknologi, basis industri dan rantai pasokan yang terkait dengan keamanan dan pertahanan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya