Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China dan Rusia Patroli Bersama di Perairan Pasifik Barat, Sinyal Apa?

MINGGU, 24 OKTOBER 2021 | 06:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China dan Rusia dilaporkan telah melakukan patroli laut bersama pertama di perairan Pasifik Barat. Langkah itu dinilai sangat penting karena menjadi sinyal kuat aliansi dua kekuatan.

Kementerian Pertahanan China menyebut patroli telah dilakukan dari 17 hingga 23 Oktober. Formasi kapal angkatan laut gabungan China dan Rusia mencakup total 10 kapal perang dan enam helikopter berbasis kapal induk.

Dikutip Global Times, mereka melakukan patroli maritim bersama di Laut Jepang, Pasifik Barat, dan Laut China Timur, di mana mereka menyelenggarakan latihan pelayaran bersama. dan manuver gabungan dan melakukan latihan tembakan langsung.

Patroli itu diadakan tepat setelah China dan Rusia menyelesaikan latihan angkatan laut bersama di Laut Jepang dari 14 hingga 17 Oktober.

Latihan-latihan langsung termasuk penyeberangan, mobilitas gabungan dan tembakan langsung.

Peneliti senior dari Aademi Riset Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Zhang Junshe mengatakan, latihan dan patroli bersama dapat meningkatkan kapasitas dua negara dalam menghadapi ancaman maritim.

"Pengaturan itu akan meningkatkan kepercayaan bilateral antara China dan Rusia, mengembangkan kemitraan strategis komprehensif kedua negara di era baru, serta menjaga stabilitas internasional dan regional," kata Zhang.

Sebelumnya, media Jepang telah menghebohkan perjalanan formasi gabungan Rusia dan China melalui Selat Tsugaru. Tetapi para ahli militer China mencatat bahwa Selat Tsugaru bukanlah perairan teritorial, dan kapal perang dari negara mana pun memiliki hak untuk transit sejalan dengan hukum internasional.

Patroli maritim bersama ini bertujuan untuk lebih mengembangkan kemitraan koordinasi strategis komprehensif China dan Rusia untuk era baru, meningkatkan kemampuan aksi bersama kedua negara dan bersama-sama menjaga stabilitas strategis internasional dan regional.

"Ini adalah bagian dari rencana kerja sama tahunan antara kedua negara dan tidak ditargetkan pada pihak ketiga mana pun," kata Kementerian Pertahanan China.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya