Berita

Uighur/net

Dunia

Di PBB, 43 Negara Kompak Serang China Soal Uighur

JUMAT, 22 OKTOBER 2021 | 12:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak 43 negara mendesak China untuk mematuhi supremasi hukum dan hak asasi manusia terhadap komunitas Muslim Uighur di Xinjiang.

Lewat pernyataan bersama yang dibacakan oleh Prancis di PBB pada Kamis (21/10), 43 negara itu menyatakan kekhawatiran atas situasi Uighur.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Asia.

"Kami meminta China untuk memberikan akses segera, bermakna dan tak terbatas ke Xinjiang bagi pengamat independen, termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan kantornya," begitu pernyataan yang dikutip India Today itu.

Mengutip laporan yang dinilai kredibel, mereka mengatakan, terdapat jaringan besar kamp 'pendidikan ulang politik' di mana lebih dari satu juta orang telah ditahan secara sewenang-wenang di Xinjiang.

Mereka juga menyoroti penyiksaan, perlakuan kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat, sterilisasi paksa, kekerasan seksual dan berbasis gender dan pemisahan paksa anak-anak, yang secara tidak proporsional terus menargetkan Uighur dan anggota minoritas lainnya.

Menanggapi pernyataan itu, Dutabesar China untuk PBB, Zhang Jun mengecamnya sebagai "kebohongan" dan menyebutnya sebagai tuduhan tidak berdasar.

"Xinjiang menikmati pembangunan dan orang-orang membebaskan diri mereka sendiri setiap hari dan bangga dengan kemajuan yang dicapai," ujarnya.

Pada 2019 dan 2020, deklarasi serupa diumumkan dengan cara yang sama oleh Inggris dan Jerman.

Setelah mengumpulkan 23 pendukung dua tahun lalu, deklarasi tersebut mendapat dukungan dari 39 negara tahun lalu.

Mereka bergabung tahun ini oleh Turki, Eswatini, Portugal dan Republik Ceko, menurut para diplomat.

Di sisi lain, Haiti membatalkan dukungannya terhadap deklarasi tersebut setelah hubungannya dengan China diperumit oleh Port-au-Prince yang mengakui Taiwan.

Swiss juga membatalkan tanda tangannya dari pernyataan itu karena baru-baru ini menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi antara AS dan China.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya