Berita

Presiden Brasil Jair Bolsonaro/Net

Dunia

Tunda Program Vaksinasi, Presiden Bolsonaro Terancam Didakwa atas Pembunuhan Ribuan Orang

RABU, 20 OKTOBER 2021 | 08:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terancam menghadapi dakwaan telah melakukan pembunuhan ribuan orang karena pemerintah gagal menangani pandemi Covid-19.

Setelah melakukan penyelidikan terhadap penanganan pandemi oleh pemerintah, Senat Brasil merilis dokumen setebal 1.200 halaman yang akan diberikan kepada komisi Senat.

Dokumen itu menyebutkan Bolsonaro menolak peluang awal bagi pemerintah untuk mendapatkan vaksin dan menunda program vaksinasi di Brasil. Keputusan itu diyakini membuat 95 ribu nyawa di Brasil melayang karena Covid-19.

"(Presiden Bolsonaro) dipandu oleh kepercayaan yang tidak berdasar pada teori kekebalan kelompok oleh infeksi alami dan adanya pengobatan. Tanpa vaksin, kematian akan menjadi stratosfer, seperti yang terjadi," kata laporan yang dikutip Reuters itu.

Penyelidikan terhadap Bolsonaro dipimpin oleh Senator Renan Calheiros dari oposisi.

Bolsonaro telah menolak penyelidikan itu dengan menyebutnya sebagai motif politik.

Draf laporan sendiri masih perlu dipilih oleh komisi Senat dan dapat diveto atau diubah. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung minggu depan.

Jika lolos, dakwaan harus diajukan ke jaksa agung. Namun sangat tidak mungkin Bolsonaro diadili lantaran jaksa agung ditunjuk oleh presiden.

Selain Bolsonaro, dakwaan juga diajukan terhadap tiga putra Bolsonaro, yaitu Senator Flavio, wakil federal Eduardo dan anggota dewan kota Carlos.

Mereka dinilai telah menyebarkan informasi yang salah yang mendorong ketidakpatuhan terhadap langkah-langkah protokol kesehatan.

Secara total, laporan tersebut merekomendasikan 13 tuntutan pidana yang diajukan terhadap Bolsonaro termasuk genosida terhadap penduduk asli Brasil atas tindakan yang membuat komunitas mereka rentan terhadap virus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya