Berita

Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia(Alpha), Azmi Syahputra/Net

Hukum

OTT Komplotan Koruptor Lebih Hina dari Komplotan Copet

RABU, 20 OKTOBER 2021 | 03:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Komplotan koruptor jauh lebih hina daripada kompolotan penjahat copet konvensional.

Demikian ditegaskan Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha), Azmi Syahputra, menanggapi operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Kuansing, Andi Putra, yang berkomplot dengan 7 orang lainnya untuk menerima suap dalam  pembuatan izin HGU perkebunan pada Senin kemarin (18/10).

Alasan Azmi, karena para pelaku koruptor harus punya jabatan, mereka berasa memiliki kasta yang harus dihormati tapi ternyata berbuat curang. Mencuri yang orang banyak atau merugikan keuangan negara.


"Apalagi diketahui Bupati Kuansing ini pernah melaporkan Kejaksaan Tinggi Riau beberapa waktu lalu. Katanya, dia diminta oknum pegawai Kajari Kuansing 1 miliar. Faktanya, kini malah dia sendirilah yang jadi pemeran utama dalam OTT, sebagai orang yang punya keinginan untuk dapat uang suap HGU dengan penyalahgunaan jabatannya," papar Azmi melalui keterangannya, Selasa (19/10).

Dituturkan Azmi, dalam kasus OTT ini uang suap telah beralih pada kekuasaan penerima (indikator fisik), dalam kasus ini kepada pegawai bupati. Di sinilah  secara hukum bahwa unsur menerima telah terbukti dan kesalahan ini dikenakan pertanggungjawaban hukum bagi para pelakunya dan siapapun yang ikut dalam penyertaan kejahatan suap ini.

"OTT Bupati ini sangat tidak terpuji, tidak memberikan contoh keteladan, memalukan. Mereka bukan mental pejuang namun penghianat, karena melakukan kejahatan korupsi dengan aktif. Diperparah lagi, Bupati  ini  baru dilantik 4 bulan , Raja kecil ini serasa kejar setoran dengan cara korupsi dan minta fee," beber Azmi.

Ditambahkan Azi, hal ini jelas kekeliruan pelaku. Karena secara track record, yang bersangkutan telah berpengalaman dengan jabatan publik, semestinya ia fokus mendorong kemajuan daerah.

Lebih lanjut, menurut Azmi, OTT  ini semakin menunjukkan tidak efektifnya sistem politik dinasti di tanah air. Di mana berpotensi jadi pemicu berbuat korupsi.

"Bagi pejabat politik dinasti berhentilah 'bermain main dalam wilayah korupsi' dan mendorong masyarakat ke depan harus lebih teliti dalam memilih pemimpin daerah yang berdasarkan dinasti politik," ucap Azmi.

Dari rentetan OTT ini, Azmi mendorong lembaga penegak hukum segera melakukan pemberantasan korupsi di lingkungan pemerintah daerah dalam arti seluas- luasnya.

"Sikat habis korupsi jumlah kecil maupun jumlah besar  apapun bentuk korupsi  harus ditindak tegas," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya