Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Lawan Perubahan Iklim, Inggris Akan Beri Rp 97 Juta Pada Warga yang Ganti Pemanas Ramah Lingkungan

SELASA, 19 OKTOBER 2021 | 14:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Inggris punya strategi baru untuk mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil.

Awal pekan ini, Senin (18/10), pemerintah Inggris mengumumkan akan memberikan hibah kepada warga yang mengganti boiler lama di rumah mereka dengan sistem pemanas rendah karbon.

"Hibah baru sebesar 5.000 poundsterling (atau setara dengan Rp 97 juta) akan tersedia mulai April tahun depan untuk mendorong pemilik rumah memasang sistem pemanas rendah karbon yang lebih efisien, seperti pompa panas yang tidak mengeluarkan karbon saat digunakan," ujar pemerintah, seperti dikutip Anadolu Agency.

Pemerintah menjelaskan, hibah akan diberikan melalui Skema Peningkatan Boiler senilai 450 juta poundsterling selama tiga tahun.

Dijelaskan, penggantian boiler akan secara signifikan mengurangi ketergantungan Inggris pada bahan bakar fosil dan paparan terhadap lonjakan harga global sambil mendukung hingga 240 ribu pekerjaan di seluruh Inggris pada tahun 2035.

“Saat kami membersihkan cara kami memanaskan rumah kami selama dekade berikutnya, kami mendukung inovator brilian kami untuk membuat teknologi bersih seperti pompa panas semurah untuk dibeli dan dijalankan seperti boiler gas, mendukung ribuan pekerjaan ramah lingkungan,” kata Perdana Menteri Boris Johnson.

“Hibah baru kami akan membantu pemilik rumah beralih lebih cepat, tanpa mengeluarkan biaya tambahan, sehingga menjadi hijau adalah pilihan yang lebih baik ketika boiler mereka membutuhkan peningkatan," tambahnya.

Pemerintah mengatakan akan membuat keputusan tentang peran potensial hidrogen dalam memanaskan bangunan pada tahun 2026.

Strategi baru ini diumumkan oleh Inggris hanya dua pekan sebelum KTT Perubahan Iklim ke-26 (COP26), di mana para pemimpin dunia akan membahas cara mengurangi emisi karbon di seluruh dunia.

COP26, yang semula dijadwalkan berlangsung pada November 2020 di Glasgow di Inggris tetapi ditunda satu tahun karena pandemi Covid-19, diselenggarakan oleh Inggris dalam kemitraan dengan Italia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya