Berita

Kepala BRIN dan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri/Net

Publika

Apa yang Dicari Megawati Sehingga Mau Mengepalai Lembaga Riset Sains dan Teknologi?

Oleh: Radhar Tribaskoro
SELASA, 19 OKTOBER 2021 | 03:22 WIB

SAYA tidak ragu mengatakan bahwa tujuan utama Megawati adalah memperkuat posisi dirinya dan partainya di masa depan.

Posisi Kepala BRIN adalah posisi sangat penting untuk menjustifikasi platform politik dan rencana jangka panjang PDIP.

Apa yang akan Megawati lakukan sebagai Kepala BRIN adalah:

Pertama. ia akan mendorong riset sains untuk membenarkan klaim-klaim ideologisnya. Misal, Pancasila yang sebenarnya adalah versi 1 Juni 1945, G30S adalah kudeta merangkak Suharto/TNI terhadap kekuasaan Soekarno presiden yang sah, PKI tidak terlibat dalam G30S, tetapi PKI tidak diizinkan berdiri lagi supaya tetap memperkuat PDIP.

Kedua, ia akan mendesakkan riset yang akan membuktikan bahwa partnership dengan China adalah strategis dan sebuah kemestian. Partnership itu akan meluas mulai dari pengembangan teknologi, budaya, ekonomi, politik, agama, dan militer.

Secara politik poros Jakarta-Peking akan dihidupkan kembali. Secara ekonomi Indonesia akan menjadi pasar untuk modal, produk, dan tenaga kerja China. Secara kebudayaan, (karena Indonesia merasa menjadi junior partner) maka nilai-nilai China akan meresap ke kebudayaan kita.

Dalam teknologi, tidak ada transfer teknologi yang berarti. Indonesia akan menjadi pasar produk teknologi Cina. Indonesia akan sekuler seperti China, agama berada di luar negara, Islam sebagai ritual akan diizinkan tetapi Islam sebagai politik akan diberangus.

Secara militer Indonesia akan digiring menjadi sekutu China di Teater Pasifik. Tetapi perang tidak akan terjadi sebab China tidak akan mendapat dukungan Rusia. Perang hanya akan menyebabkan gerakan nasionalis di Mancuria, Tibet, Mongolia, dan Sinkiang akan semakin kuat.

Karena perang tidak akan terjadi Rezim PDIP merasa aman bermain dua kaki.

Penulis adalah pemerhati isu-isu sosial politik kemasyarakatan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya