Berita

Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai/Net

Dunia

Hamid Karzai: Sebelum Minta Diakui Dunia, Taliban Perlu Legitimasi Dalam Negeri Lewat Loya Jirga

SENIN, 18 OKTOBER 2021 | 21:40 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Setelah mengambil alih kendali pemerintahan Afghanistan sejak pertengahan Agustus lalu, Taliban sibuk melakukan diplomasi dan lobi ke berbagai negara demi mendapatkan pengakuan.

Tetapi ada tugas lain yang seharusnya dilakukan oleh Taliban lebih dulu, yaitu mendapatkan pengakuan dari rakyat Afghanistan itu sendiri.

Begitu kiranya pesan yang ingin disampaikan oleh mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam sebuah wawancara eksklusif bersama VOA, yang dikutip pada Senin (18/10).

"Legitimasi di negara kita sendiri untuk pemerintahan ini (Taliban) atau untuk pemerintahan lainnya adalah dasar pengakuan oleh negara dan komunitas internasional," kata Karzai.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya Taliban mengadakan pemilihan atau penunjukkan di Loya Jirga, majelis khusus suku Pashtun.

Loya Jirga dianggap sebagai majelis agung tradisional yang bisa menunjuk kepala negara, mengesahkan undang-undang, hingga menyelesaikan berbagai isu nasional.

"Bagaimana mewujudkan legitimasi di dalam negeri tentu saja didasarkan pada pemilihan, atau dalam kasus Afghanistan, terutama dalam keadaan saat ini, ekspresi kehendak rakyat Afghanistan melalui Loya Jirga dan pengenalan konstitusi, dan sebagainya," jelas Karzai.

Karzai hanya satu dari segelintir tokoh politik Afghanistan yang masih bertahan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.

Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri ketika Taliban hendak menginjakkan kakinya di ibukota Kabul. Banyak pejabat tinggi dan elit Afghanistan lainnya juga turut kabur ke luar negeri.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya