Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai/Net
Setelah mengambil alih kendali pemerintahan Afghanistan sejak pertengahan Agustus lalu, Taliban sibuk melakukan diplomasi dan lobi ke berbagai negara demi mendapatkan pengakuan.
Tetapi ada tugas lain yang seharusnya dilakukan oleh Taliban lebih dulu, yaitu mendapatkan pengakuan dari rakyat Afghanistan itu sendiri.
Begitu kiranya pesan yang ingin disampaikan oleh mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam sebuah wawancara eksklusif bersama
VOA, yang dikutip pada Senin (18/10).
"Legitimasi di negara kita sendiri untuk pemerintahan ini (Taliban) atau untuk pemerintahan lainnya adalah dasar pengakuan oleh negara dan komunitas internasional," kata Karzai.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya Taliban mengadakan pemilihan atau penunjukkan di Loya Jirga, majelis khusus suku Pashtun.
Loya Jirga dianggap sebagai majelis agung tradisional yang bisa menunjuk kepala negara, mengesahkan undang-undang, hingga menyelesaikan berbagai isu nasional.
"Bagaimana mewujudkan legitimasi di dalam negeri tentu saja didasarkan pada pemilihan, atau dalam kasus Afghanistan, terutama dalam keadaan saat ini, ekspresi kehendak rakyat Afghanistan melalui Loya Jirga dan pengenalan konstitusi, dan sebagainya," jelas Karzai.
Karzai hanya satu dari segelintir tokoh politik Afghanistan yang masih bertahan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.
Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri ketika Taliban hendak menginjakkan kakinya di ibukota Kabul. Banyak pejabat tinggi dan elit Afghanistan lainnya juga turut kabur ke luar negeri.