Berita

Tokoh Betawi, Dailami Firdaus/Net

Politik

Usulan Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta Diprotes Tokoh Betawi

SENIN, 18 OKTOBER 2021 | 15:48 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Usulan pengganti nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dengan tokoh pembaharu Islam di Turki, Mustafa Kemal Ataturk menuai penolakan dari sejumlah pihak.

Salah satunya disuarakan oleh tokoh Betawi Dailami Firdaus. Ia menilai rencana pemerintah menjadikan Mustafa Kemal Attaturk sebagai nama jalan di Jakarta tidak tepat.

"Citra Kemal Ataturk dikenal sebagai tokoh yang sudah menjauhkan ajaran Islam selama kepemimpinannya di Turki," kata Dailami diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (18/10).

Tak hanya itu, bagi Dailami, Kemal Ataturk juga banyak membuat kebijakan yang melukai hati umat Islam selama memimpin Turki.

"Nama Kemal Ataturk Ini jelas sensitif bagi umat Islam Indonesia,” kata Anggota DPD RI periode 2014-2019 ini.

Dailami memaparkan, beberapa kebijakan Mustafa Kemal Ataturk yang berpotensi melukai umat Islam di Indonesia, khususnya di Jakarta di antaranya adalah dengan mengganti lafal azan yang berbahasa Arab dengan bahasa Turki, mengubah status Masjid Hagia Sophia menjadi museum, menghapus lembaga-lembaga syariah, menutup sekolah-sekolah Islam dan melarang pemakaian jilbab.

"Bagusnya pemerintah meminta atau mengajukan nama lainnya. Pemerintah bisa berdiskusi atau meminta masukan kepada para ulama Tanah Air, untuk menghindari polemik dan kekecewaan masyarakat,” kata Dailami.

Ia menekankan banyak tokoh dari Turki yang dirasa lebih tepat jika memang harus dipakai sebagai nama jalan di Jakarta dan jauh lebih memiliki daya akseptansi di Indonesia, seperti Sultan Mehmed II atau dikenal dengan nama Sultan Muhammad Al Fatih.

“Saya khawatir, dengan penyematan nama Mustafa Kemal Ataturk akan melahirkan opini bahwa Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia menerima prinsip-prinsip sekuler," demikian Dailami.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya