Vaksinasi anak 12-17 tahun/Net
Dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat agar aktif mendorong perluasan vaksinasi demi mensukseskan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah terus digalakkan.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Pramuka, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar, dalam Pelatihan Penguatan Gerakan Pramuka, Sabtu (16/10).
Dia mengatakan, proses PTM terbatas yang didukung oleh berbagai pihak, termasuk Gerakan Pramuka nasional hingga ke tingkat gugus depan yang langsung terlibat di lapangan, sebagai bagian dari gugus tugas penanganan Covid-19.
"Gerakan Pramuka mempunyai Satya dan Dharma yang menjadi pegangan dan panduan pramuka, di dalamnya disebutkan bahwa semua anggota pramuka harus siap membantu orang lain, sekaligus mampu pula menjadi teladan bagi masyarakat," ujar Bachtiar.
Bachtiar menambahkan, Satgas yang telah dibentuk di Kwartir Nasional Pramuka diikuti pula oleh pembentukan satuan serupa di tingkat daerah, cabang, sampai ranting. Ada dua gerakan penting atas arahan Presiden selaku Ketua Majelis Nasional Pembimbing Gerakan Pramuka.
Pertama, disebutkan Bachtiar, adalah gerakan kedisiplinan nasional yang tujuannya untuk membangun kedisiplinan dan kepatuhan pada protokol kesehatan.
"Kedua, gerakan kepedulian nasional yaitu agar gerakan pramuka peduli dan menaruh simpat dan empati kepada sesama, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19,†jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional Gerakan Pramuka, Joko Mursitho mengatakan, sudah ada contoh kegiatan tatap muka yang aman di Gerakan Pramuka. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat sejak awal sampai akhir.
Pramuka punya modal untuk ikut terlibat dalam penanggulangan pandemi. Salah satu kunci penanggulangan adalah disiplin.
"Di pramuka, disiplin adalah salah satu pendidikan pokok. Gerakan Pramuka harus mampu menanggulangi Covid-19," kata dia.
Dukungan Gerakan Pramuka untuk kegiatan PTM Terbatas di sekolah juga mendapat kepercayaan penuh dari Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo.
Dia meyakini, kegiatan yang selama ini dilaksanakan pramuka untuk mendukung kegiatan PTM terbatas akan semakin kuat, karena dilengkapi dengan informasi terkini tentang program vaksinasi yang bisa membuat semua aman.
"Tentu dilengkapi pula dengan berbagai hal teknis yang bisa menjaga dan melindungi semua yang terlibat dalam proses pembelajaran di sekolah," ucapnya.
Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menambahkan penjelasan terkait pentingnya vaksinasi. Katanya, vaksinasi adalah cara untuk membentuk kekebalan kelompok di masyarakat, dan memungkinkan tubuh membangun imun sehingga lebih siap jika terinfeksi virus.
"Karena itu, perlu perluasan vaksinasi agar kegiatan PTM terbatas bisa aman. Vaksinasi menjadi salah satu upaya pokok untuk menanggulangi pandemi yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini," tuturnya.
Selain itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Soedjatmiko menekankan, pemakaian masker dan menjaga jarak harus terus dilakukan. Virus hanya butuh beberapa detik untuk masuk ke tubuh.
"Kalau harus beraktivitas di luar ruang dan berbicara, pakai masker ganda," ujarnya.
Terkait vaksinasi, dia mengutarakan bahwa dalam prosesnya sudah dipastikan aman untuk semua orang berusia di atas 12 tahun. Bahkan untuk anak-anak, vaksin juga dapat diberikan dnegan menggunakan merk Sinovac dan Pfizer yang sudah teruji klinis. Sementara bagi orang berusia di atas 18 tahun, dapat menggunakan vaksin apa pun yang tersedia.
"Jangan tunda vaksinasi. Banyak yang membahas soal vaksin ternyata belum divaksin. Karena dia takut. Padahal, vaksin aman," imbaunya menutup.