Berita

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Ponto/Net

Politik

Kecam Video Kapal China Diusir AS, Soleman B Ponto: Yang Diupload Akun S3militer Official Mendiskreditkan TNI AL

MINGGU, 17 OKTOBER 2021 | 01:41 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Beredarnya video unggahan akun S3militer official mengandung narasi yang mendiskreditkan peranan TNI AL dikecam mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Ponto.

"Ini enggak bener, ini siapa yang bilang bahwa Kapal Riset China buyar?" tegas Soleman B Ponto menanggapi video tersebut pada Sabtu (16/10).

Pengamat intelijen dan militer itu memastikan tayangan dalam video tersebut adalah hoax alias berita palsu. Dia meminta agar masyarakat tidak mempercayai hoax sehingga tidak terpengaruh atas berita tersebut.

"Ini adalah hoax, karena tidak ada sumbernya," tegasnya.

Soleman menegaskan, di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah bebas berlayar. Oleh karenanya kapal China mempunyai hak untuk berlayar yang disebutkan dalam video itu di Laut Utara Natuna.

Oleh karena itu jika China benar melakukan riset, maka dipastikan sudah mengantongi izin. Sehingga patut dipertanyakan kenapa China harus lari dari ZEE.

"Lalu mengapa mereka (China) harus lari? Jadi tidak masuk akal kalau mereka sedang riset lalu buyar karena ada kapal Prancis dan lainnya (yang datang). Itu enggak bener," tuturnya.

Soleman menilai, video itu diupload untuk mendeskriditkan TNI khususnya TNI AL yang sedang bertugas di kawasan itu. Terlebih dia menduga video tersebut di-upload hanya untuk mendapatkan like dan subscriber.

"Itu mendiskreditkan TNI AL. Seakan akan TNI AL tidak kerja," tegasnya.

Terpisah, Pengamat maritim dari National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan, video tersebut sangat provokatif sekali. Karena yang meng-upload video tersebut tidak paham tentang kondisi kelautan namun bicara terkait kelautan. Padahal kondisi laut itu sangat berbeda dengan darat. Karena kompromi sangat dijunjung tinggi ketika di laut.

"Di laut internasional siapa saja boleh berlayar. Karena laut internasional merupakan wilayah yang bebas. Kecuali di laut teritorial," paparnya.

Siswanto menegaskan, di laut internasional tidak boleh siapapun melarang untuk melintas atau berlayar. Sehingga tidak ada negara manapun untuk mengusir. Apalagi dalam narasi video tersebut disebutkan China dikeroyok oleh Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Australia.

Siswanto juga mempertanyakan bagaimana Amerika bisa mengusir China, karena Amerika tidak ikut menandatangani Uncros 1982. Oleh karena itu, Amerika tidak bisa seenaknya mengusir China di kawasan internasional, kecuali jika Amerika ikut menandatangani Uncros 1982.

"Saya nilai video itu penggiringan opini bahwa China digiring salah. Karena pada dasarnya siapa saja boleh masuk berlayar di kawasan laut internasional," jelasnya.

Siswanto pun menilai, penyebaran video tersebut untuk memantik pihak-pihak terkait bereaksi. Oleh karena itu Siswanto meminta agar Kominfo untuk menindak penyebaran video tersebut agar tidak semakin meluas.

"Itu video pelintiran. Pemahaman yang terbatas tapi mau bicara terkait laut. Itu video agar kita melabrak China. Kita kan negara yang bebas aktif. Sekarang ini memang sedang perang dingin baru, AS dan China. Video itu sedang mengupayakan agar kita untuk terlibat," tandasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya