Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

PBB untuk Yaman: Tolong Hentikan Pertempuran, Tim Bantuan Tidak Bisa Lewat

SABTU, 16 OKTOBER 2021 | 12:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

PBB meminta para pihak agar menghentikan pertempuran di Provinsi Marib, Yaman. Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Yaman, David Gressly, telah mengeluarkan pernyataan tentang eskalasi pertempuran baru-baru ini yang terjadi di Distrik Al Abdiyah di Kegubernuran Marib dan ia merasa sangat prihatin.

Pertempuran telah menyebabkan pergerakan masuk dan keluar distrik sangat dibatasi termasuk untuk bantuan. Membuat sekitar 35.000 orang, termasuk hampir 17.000 orang yang sangat rentan, merasakan kesulitan karena bagi mereka distrik itu adalah tempat perlindungan setelah melarikan diri dari konflik di daerah tetangga.

"Provinsi Marib, Shabwa, dan Al-Bayda, semuanya mengalami peningkatan tajam dalam pertempuran dalam beberapa pekan terakhir, yang mengakibatkan dampak yang menghancurkan bagi warga sipil,” ujar Gressly, seperti dikutip dari Arab News, Jumat (15/10).

Houthi telah meningkatkan dorongan mereka di provinsi strategis selama beberapa minggu terakhir sementara juga meningkatkan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi.

“Saya menyerukan semua pihak yang terlibat dalam pertempuran untuk menghentikan permusuhan di distrik Abdiya, agar bisa dibuka perjalanan yang aman bagi warga sipil dan pekerja bantuan. Ini sangat diperlukan untuk evakuasi semua yang terluka dalam pertempuran itu,” kata Gressly dalam sebuah pernyataan.

Pertempuran di Marib, di mana Houthi berjuang untuk merebut ibu kota provinsi Marib, benteng terakhir pemerintah di Yaman utara, menelantarkan sekitar 10.000 orang pada bulan September saja, angka bulanan tertinggi sepanjang tahun ini.

Abdiya berjarak sekitar 100 kilometer dari kota Marib, yang berpenduduk antara 20.000 dan 30.000 jiwa sebelum perang, tetapi populasinya telah membengkak menjadi ratusan ribu oleh orang-orang Yaman yang mengungsi dari garis depan sebelumnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitranya tetap berkomitmen untuk bekerja dengan semua otoritas terkait untuk memastikan bahwa bantuan terus menjangkau orang-orang yang membutuhkan meskipun bentrokan terus berlangsung.

Di seluruh Yaman, 235 warga sipil tewas atau terluka bulan lalu, menurut informasi awal – hampir delapan orang setiap hari, dan angka korban bulanan tertinggi kedua dalam dua tahun, seperti dikutip dari laman resmi PBB.

Lebih dari 20 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan di Yaman, termasuk 12 juta orang yang sangat membutuhkan. Badan-badan bantuan sekarang membantu hampir 13 juta orang di seluruh negeri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya