Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Putin: Jangan Terburu-buru Mengakui Kekuasaan Taliban Secara resmi

SABTU, 16 OKTOBER 2021 | 06:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia memahami bahwa kerja sama dan interaksi dengan negara-negara harus terus ditingkatkan, tidak terkecuali dengan Afghanistan. Namun, upaya kerjasama dengan Afghanistan tidak berarti bahwa Rusia telah mengakui kelompok Taliban.

Dalam pertemuan dengan anggota Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), Jumat (15/10), Presiden Vladimir Putin menekankan lagi bahwa tidak boleh terburu-buru untuk mengakui kelompok itu.

"Kami sadar bahwa kita dan mereka  harus bekerja sama, tetapi tidak ada tempat untuk tergesa-gesa," kata Putin, seperti dikutip . Menambahkan bahwa ia akan membahas hal tersebut dengan rekan-rekan CIS lainnya.

Pemerintah sementara yang dibentuk oleh Taliban sayangnya tidak mencerminkan seluruh spektrum masyarakat Afghanistan, menurut Putin. Ia mencatat janji Taliban untuk mengadakan pemilihan, dan upaya mereka. mengembalikan fungsi struktur negara.

"Dalam kerangka CIS kami pasti akan melacak apakah janji ini didukung oleh tindakan nyata," tegas Putin, seperti dikutip dari AP, Minggu (15/10).

"Kami mengerti bahwa kami perlu berinteraksi dengan mereka, tetapi tidak boleh terburu-buru dan kami akan mendiskusikannya bersama,” tekan Putin lagi.

Putin mengatakan bahwa Moskow berencana menjadi tuan rumah pada pembicaraan dengan Taliban dan faksi Afghanistan minggu depan. Ia menggarisbawahi perlunya memulai kembali konsultasi di Afghanistan antara Rusia, Amerika Serikat, China dan Pakistan.

"Kita perlu mendukung proses penyelesaian antar-Afghanistan dan mencoba membantu menormalkan situasi di negara itu," kata Putin.

Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov pada Jumat mengkonfirmasi bahwa persiapan pertemuan di Afghanistan sedang diupayakan. Sementara Zamir Kabulov, utusan Kremlin untuk Afghanistan, mengatakan bahwa Taliban mengkonfirmasi bahwa mereka akan menghadiri pertemuan yang disebut sebagai 'Format Moskow'.

Kabulov mengatakan dia tidak mengharapkan pembicaraan tersebut akan menghasilkan terobosan apa pun, sebab menurutnya, itu adalah bagian dari proses evolusi yang panjang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya