Berita

Bentrokan bersenjata meletus di Beirut, Lebanon/Getty Images

Dunia

Bentrokan Bersenjata Meletus di Beirut, Enam Orang Meninggal dan Puluhan Lainnya Terluka

JUMAT, 15 OKTOBER 2021 | 06:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kekacauan terjadi di Beirut, Lebanon. Baku tembak terjadi selama aksi protes yang dilakukan Hizbullah dan Amal terhadap hakim yang menyelidiki ledakan di Pelabuhan Beirut.

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Istana Kehakiman Beirut pada Kamis (14/10), menyerukan pencopotan Hakim Tarek Bitar karena dianggap bias politik.

Tembakan kemudian terdengar dari lingkungan Tayyoune yang berada di dekatnya, membubarkan para pengunjuk rasa.

Menurut Palang Merah Lebanon, sedikitnya enam orang meninggal dunia sementara lebih dari 30 lainnya terluka selama insiden tersebut.

Dikutip dari Al Jazeera, tentara Lebanon mengatakan telah menangkap sembilan orang, termasuk seorang warga Suriah.

Militer juga telah dikerahkan untuk mengamankan wilayah tersebut, sembari mendesak warga sipil untuk meninggalkan area sekitar insiden.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Hizbullah dan Amal menuduh partai pasukan Kristen Lebanon yang berada di balik serangan berdarah itu.

"Kelompok dari pihak Pasukan Lebanon bubar di atap gedung dan langsung menembak dengan niat untuk membunuh," kata pernyataan itu.

Sementara itu, lewat sebuah pidato singkat setelah kejadian, Presiden Lebanon Michel Aoun berjanji untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut dan meminta pertanggungjawaban mereka.

“Kami kembali ke hari-hari yang kami katakan tidak akan pernah kami lupakan dan tidak akan pernah kami ulangi,” ujarnya, merujuk pada perang saudara 15 tahun di negara itu dari 1975 hingga 1990.

Menurut keterangan penduduk setempat, bentrokan bersenjata bergema di ibukota selama beberapa jam, dengan baku tembak melibatkan penembak jitu dan granat berpeluncur roket.

Bahkan bentrokan tetap berlanjut meski para sukarelawan bekerja melakukan evakuasi warga yang terperangkap di area kekacauan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya