Berita

Pakar hukum dan politik Universitas Nasional, Saiful Anam/Net

Politik

Tarif Naik Setiap Tahun, Saiful Anam: Negara Gagal Mengelola Jalan Tol

KAMIS, 14 OKTOBER 2021 | 19:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pembiayaan pembangunan jalan tol yang digenjot semasa Presiden Joko Widodo memimpin tak lantas membuat puas masyarakat.

Menyusul kebijakan divestasi tol PT Waskita Karya yang ramai diperbincangkan publik, masyarakat mulai menakar-nakar seberapa baik pelayanan yang dilakukan pengelola pengguna jalan bebas hambatan ini.

Dalam diskusi series Tanya Jawa Cak Ulung yang diselenggarakan Kantor Berira Politik RMOL, pakar hukum dan politik Universitas Nasional, Saiful Anam, menyampaikan persepsi masyarakat mengenai pelayanan jalan tol oeh perusahaan plat merah.

Menurut Saiful Anam, hampir setiap tahun Indonesia mengalami kenaikan tarif tol dengan alasan inflasi ataupun merugi. Padahal katanya, banyak masyarakat yang menggunakan jasa jalan tol setiap harinya dengan jumlah yang fantastis.

Saiful Anam menilai, jika pemerintah kerap menaikkan tarif jalan tol maka bisa dikatakan bahwa negara telah gagal mengelola jalan tol untuk hal sosial bagi masyarakat.

"Kalau kemudian itu terus menerus terjadi, maka kita harus berkesimpulan bahwa negara sebenarnya gagal dalam hal mengelola tarif jalan tol ini," kata Saiful Anam dalam diskusi virtual bertajuk 'Untung Buntung Divestasi Jalan Tol' ini pada Kamis (14/10).

Saiful Anam mengaku tidak pernah mendengar ada keuntungan dari investasi jalan tol selama ini. Pemerintah justru kerap menaikkan tarif jalan tol setiap tahun yang berdampak pada menurunnya penggunaan jalan tol oleh masyarakat.

"Saya belum pernah mendengar bahwa terdapat tarif jalan tol atau penguasaan jalan tol yang sifatnya yang bersifat untung. Itu belum saya dengar, meskipun kita harus tetap sepakat bahwa jalan tol ini harus bisa berfungsi sebagai sosial," ujarnya.

"Tidak ada menteri maupun BUMN manapun yang dapat dikatakan berhasil dalam hal mengelola jalan tol ini. Karena, setiap tahun seperti naik," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya