Berita

Vaksin Covid-19 buatan perusahaan India Bharat Biotech, Covaxin/Net

Dunia

Kantongi Izin, Vaksin Buatan India Siap Disebar untuk Anak Usia 2 Hingga 18 Tahun

KAMIS, 14 OKTOBER 2021 | 07:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India membukakan jalan bagi vaksin Covid-19 buatan dalam negerinya untuk digunakan secara darurat kepada anak-anak berusia 2 hingga 18 tahun.

Subject Expert Committee (SEC) pada Selasa (12/10) telah mengetujui penggunaan Covaxin buatan Bharat Biotech, seperti dikutip India Narrative.

Ini merupakan salah satu izin pertama untuk vakasin Covid-19 agar dapat digunakan kelompok usia 2 hingga 18 tahun.

"Bharat Biotech telah menyerahkan data dari uji klinis pada kelompok usia 2 hingga 18 tahun untuk Covaxin ke Drug Controller General of India. Data telah ditinjau secara menyeluruh oleh SEC yang telah memberikan rekomendasi positif," kata Bharat Biotech dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan itu mengatakan, pihaknya masih menunggu persetujuan peraturan lebih lanjut sebelum meluncurkan produk vaksin itu ke anak-anak.

Setelah persetujuan ini tercapai, Covaxin akan menjadi suntikan pertama yang tersedia untuk anak-anak berusia antara 2 hingga 12 tahun, sementara mereka yang berada dalam kelompok usia 12 hingga 18 tahun dapat memilih antara vaksin berbasis DNA Covaxin atau Zydus Cadila.

Dua perusahaan dalam negeri lainnya, Serum Institute of India dan produsen obat dalam negeri Biological E, juga telah diizinkan untuk menguji suntikan mereka pada anak-anak.

Bharat Biotech memulai uji coba Covaxin pada anak-anak pada bulan Juni setelah gelombang kedua yang didorong oleh varian Delta.

Beberapa negara telah berupaya untuk mengesahkan vaksin bagi anak-anak, dengan Amerika Serikat menyetujui Pfizer.

Biasanya, Covid-19 diketahui menyebabkan penyakit ringan pada anak-anak, artinya ada risiko komplikasi pasca-penyakit yang jarang terjadi.

Sejauh ini, India telah sepenuhnya memvaksinasi sekitar 29 persen dari sekitar 944 juta orang dewasa yang memenuhi syarat, sesuai data pemerintah, yang mencakup pemberian lebih dari 110 juta dosis Covaxin dari Bharat Biotech.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya