Berita

Perdana Menteri India Narendra Modi/Net

Dunia

PM Modi: Afghanistan Tak Boleh Jadi Ladang Radikalisme dan Terorisme

KAMIS, 14 OKTOBER 2021 | 06:02 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dunia perlu meningkatkan upaya untuk mencegah radikalisasi dan terorisme, terutama memastikan Afghanistan tidak menjadi sumbernya.

Pesan itu disampaikan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi lewat pidato virtual di KTT G20 pada Selasa (12/10). Pertemuan itu secara khusus dibuat untuk membahas isu Afghanistan.

"Berpartisipasi dalam KTT G20 mengenai Afghanistan. Ditekankan untuk mencegah wilayah Afghanistan menjadi sumber radikalisasi dan terorisme," cuit Modi di akun Twitter-nya, @narendramodi.

Modi juga menyerukan agar bantuan kemanusiaan yang mendesak diberikan kepada warga Afghanistan tanpa hambatan.

Dari keterangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri India, pidato Modi menyampaikan dukungan atas peran penting PBB di Afghanistan. Ia juga mendorong G20 untuk turut mendukung Resolusi Dewan Keamanan PBB 2593 tentang Afghanistan.

Resolusi yang diadopsi pada 30 Agustus di bawah presidensi India itu menyebutkan pentingnya menegakkan hak asasi manusia di Afghanistan.

Di dalam resolusi itu juga digarisbawahi bahwa Afghanistan tidak boleh digunakan untuk terorisme.

"Untuk melestarikan keuntungan sosial-ekonomi dari 20 tahun terakhir dan untuk membatasi penyebaran ideologi radikal, ada sebuah kebutuhan akan pemerintahan yang inklusif di Afghanistan, yang mencakup perempuan dan minoritas," jelas Modi, seperti dikutip India Narrative.

Lebih lanjut, Modi mengatakan, masyarakat India dan Afghanistan memiliki keterikatan selama berabad-abad. Setiap orang India merasakan penderitaan rakyat Afghanistan yang menghadapi kelaparan dan kekurangan gizi.

Untuk itu, penting bagi komunitas internasional memastikan bahwa Afghanistan memiliki akses langsung dan tanpa hambatan ke bantuan kemanusiaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya