Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Disuntik Vaksin Covid-19 Campuran Sinovac dan AstraZeneca, Seorang Pria Thailand Alami Pendarahan Otak Hingga Meninggal Dunia

RABU, 13 OKTOBER 2021 | 09:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Thailand telah meluncurkan investigasi kematian seorang pria berusia 39 tahun yang meninggal dunia usai menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua dengan jenis vaksin yang berbeda.

Korban yang diidentifikasi sebagai Supoj Prasarnchue, dari distrik Bua Yai, meninggal di Rumah Sakit Bua Yai pada 7 Oktober lalu. Dia telah diberi dosis pertama, vaksin Sinovac, pada 30 Agustus, lalu kemudian menerima suntikan dosis kedua dengan menggunakan vaksin Astrazeneca pada 30 September.

Setelah menerima dosis kedua di Rumah Sakit Promosi Kesehatan Nong Pluang Tambon di Kabupaten Bua Yai, ia kembali ke rumah. Dia kemudian mengalami demam tinggi dan sakit kepala.


Pada 4 Oktober, Supoj menelepon ibunya Nattha Nawo dan mengatakan dia tidak sehat. Kerabatnya lalu membawanya ke Rumah Sakit Bua Yai untuk menerima perawatan.

Hasil rontgen menunjukkan dia mengalami pendarahan otak. Dia dirawat dalam perawatan intensif selama tiga hari, dan dinyatakan meninggal pada 7 Oktober.

Kerabat mempertanyakan keadaan kematiannya dan apakah pencampuran dua vaksin setelah hanya satu bulan mungkin menjadi penyebabnya.

Sang ibu mengatakan Supoj dalam keadaan sehat sebelum vaksinasi kedua. Awalnya dia berharap dosis kedua akan memungkinkan Supoj melakukan perjalanan lebih mudah untuk melihat anaknya yang berusia dua tahun, yang tinggal bersama istrinya di Nakhon Phanom yang saat ini sedang diisolasi.

Kepala kesehatan masyarakat Nakhon Ratchasima Narinrat Phitchayakhamin mengatakan pada hari Selasa bahwa dia telah memerintahkan dinas kesehatan distrik dan Rumah Sakit Bua Yai untuk menyelidiki kematian pria itu.

“Ini akan memakan waktu 3-4 minggu,” kata Narinrat, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (12/10).

“Keluarga pria itu akan menerima kompensasi. Itu adalah kebijakan kementerian bahwa jika seseorang meninggal dalam waktu tiga minggu setelah menerima vaksin Covid-19, kompensasi finansial akan dibayarkan oleh Kantor Keamanan Kesehatan Nasional,” katanya.

Dia mengatakan keluarga akan menerima dana kompensasi sebasar  400.000 baht (sekitar 170 juta rupiah) minggu ini.

“Pejabat kesehatan juga akan mengunjungi keluarganya,” kata Narinrat.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya