Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Warga Miskin Afghanistan Menikahkan Gadis di Bawah Umur, Ada yang Ditukar dengan Senjata

RABU, 13 OKTOBER 2021 | 07:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tingkat Kemiskinan yang tinggi dan krisis akan membawa dampak lebih luas pada kehidupan setiap individu di sebuah negara. Begitu pula yang dialami sebagian besar warga Afghanistan saat ini.

Ekonomi Afghanistan berada di bawah tekanan besar seiring dengan berhentinya bantuan asing, dampak perang, dan kekeringan. Sebagian besar penduduk tanpa pekerjaan dan harga makanan serta bahan bakar naik tajam, menjadikan negara itu berada dalam krisis yang mencekik.  

Ini juga akhirnya menyebabkan beberapa keluarga terpaksa menjual atau menikahkan anak perempuan mereka di bawah umur.


Sebuah laporan media lokal negara itu, membawa kabar miris, di mana beberapa keluarga dikatakan telah menikahkan anak perempuan mereka yang masih di bawah umur dengan pria paruh baya karena tidak sanggup lagi menanggung biaya hidupnya. Beberapa keluarga lainnya bahkan menjual anak mereka dengan imbalan uang, ternak, bahkan senjata.

“Beberapa keluarga telah menjual anak perempuan mereka yang berusia satu tahun untuk mendapatkan uang, ternak, dan senjata,” kata kantor berita Raha mengutip sumber, Selasa (12/10).

Laporan itu menambahkan bahwa seorang gadis di bawah umur dihargai antara 100.000 hingga 250.000 Afghanis (setara dengan kisaran 1.108 hingga 2.770 dolar AS) di distrik-distrik terpencil di Provinsi Ghur.

Jika pembeli tidak memiliki uang tunai, ia akan memberikan senjata atau ternak kepada keluarga gadis itu sebagai gantinya.

Laporan tersebut, yang dimuat kembali Al-Arabiya, mencatat bahwa meskipun praktik penjualan gadis di bawah umur bukanlah kejadian baru, hal itu menjadi lebih umum setelah Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus.

Berita tentang keluarga yang memperdagangkan anak perempuan mereka yang masih di bawah umur untuk keuntungan materi datang pada saat yang sensitif bagi pemerintah Taliban yang berusaha untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Ada skeptisisme global yang meluas terhadap kemampuan kelompok itu untuk memastikan negara itu tidak menjadi surga bagi teroris dan bagi Taliban untuk melindungi hak-hak perempuan.

Khusus terkait masalah perempuan, keraguan pada komitmen Taliban semakin besar saat mereka membubarkan Kementerian Urusan Perempuan dan membawa kembali Kementerian Amar Maruf Nahi Munkar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya