Berita

Mantan kepala perangkat lunak Pentagon Nicolas Chaillan/Net.

Dunia

Mantan Pejabat Pentagon: China Berhasil Mengalahkan AS Soal Teknologi Kecerdasan Buatan

SELASA, 12 OKTOBER 2021 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah intelijen Barat mengatakan China kemungkinan akan mendominasi banyak teknologi utama yang muncul, terutama AI, biologi sintetik, dan genetika, dalam satu dekade atau lebih.

Penilaian itu kembali dikuatkan lewat sebuah pernyataan terbaru dari mantan kepala perangkat lunak Pentagon Nicolas Chaillan.

Dalam wawancara pertamanya bersama Financial Times sejak mengundurkan diri dari Pentagon, Chaillan mengatakan China saat ini sudah berhasil mengalahkan AS soal teknologi kecerdasan buatan (AI).


"China telah memenangkan pertempuran kecerdasan buatan (AI) dengan AS dan menuju dominasi global karena kemajuan teknologinya," kata Chaillan, seeprti dikutip dari FT, Senin (11/10).

Chaillan, yang mengundurkan diri sebagai protes atas lambatnya transformasi teknologi di militer AS, mengatakan bahwa kegagalan untuk merespons kemajuan China telah membahayakan AS.

“Kami tidak memiliki peluang bertarung yang bersaing melawan China dalam 15 hingga 20 tahun. Saat ini, itu sudah menjadi kesepakatan; itu sudah berakhir menurut saya,” kata Chaillan kepada surat kabar itu.

“Apakah dibutuhkan perang atau tidak, itu semacam anekdot," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa China akan mendominasi masa depan dunia, mengendalikan segalanya mulai dari narasi media hingga geopolitik.

Ia pun menyalahkan inovasi AS yang lamban dan keengganan perusahaan AS seperti Google untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam AI dan perdebatan etika yang luas mengenai teknologi tersebut.

Ia kemudian membandingkan dengan apa yang terjadi di China.

"Perusahaan China berkewajiban untuk bekerja dengan pemerintah dan melakukan investasi besar-besaran di AI," kata Chaillan.

Ia juga mengeluh bahwa pertahanan siber AS di beberapa departemen pemerintahan levelnya berada" di tingkat taman kanak-kanak".

Chaillan mengumumkan pengunduran dirinya pada awal bulan lalu, dengan mengatakan bahwa pejabat militer berulang kali bertanggung jawab atas inisiatif siber yang mereka kurang pengalaman.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya