Berita

Perusahaan gas terbesar Rusia, Gazprom/Net

Dunia

Krisis Enerji Eropa Disebabkan karena Barat Terlalu Asyik dengan Intrik Melawan Rusia

SELASA, 12 OKTOBER 2021 | 06:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Krisis  yang melanda Eropa saat ini patut menjadi ajang untuk saling berbenah dan mengintrospeksi, bukan malah saling menciptakan sensasi dan segala macam intrik.

Rusia menyayangkan sikap Barat yang terus menerus melayangkan intrik melawan Rusia yang pada akhirnya malah memperdalam lubang krisis, termasuk krisis enerji.  

"Sudah saatnya untuk mengakuinya. Rekan-rekan Barat terlalu asyik dengan intrik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah wawancara dengan program Voskresny Vecher di televisi pemerintah, seeprti dilaporkan TASS, Senin (11/10).


Lembaga analitis yang didirikan di negara-negara NATO dan Uni Eropa yang selama ini mencoba melawan Rusia, sudah saatnya untuk bersikap lebih baik, kemudian memikirkan apa penyebab krisis, daripada selalu melemparkan intrik, menurut Zakharova.  

Ketika Barat berpikir tentang penyebab krisis, maka mereka bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin, mereka akan berkaca, bahwa selama dekade terakhir, mereka selalu menciptakan ancaman untuk Rusia di semua bidang kehidupan, sehingga tidak peka tentang risiko yang mereka hadapi.

Sibuk dengan intriknya sehingga mereka abai terhadap masalah yang justru jauh lebih penting.

"Dari mulai terorisme, kebijakan migrasi, campur tangan yang sembrono terhadap urusan dalam negeri orang lain," ungkap Zakharova.

"Semua bertumpu pada intrik politik konyol yang tidak didasarkan pada analisis ilmiah. Intrik selalu dalam urusan internasional, tetapi bagaimanapun, harus didasarkan pada pemahaman situasi," tambahnya.

Krisis energi yang melanda dunia, khususnya Eropa, telah menciptakan saling tuding dan lempar kesalahan antara Rusia dan Eropa. Eropa menuduh Rusia memanfaatkan situasi dengan menekan pasokan yang menyebabkan melonjaknya harga gas alam.

Sementara menurut Rusia, salah satu faktor yang mempengaruhi harga adalah kebijakan kontrak jangka panjang Eropa yang menguntungkan pasar spot.

Dilaporkan pada hari Rabu bahwa harga gas di Eropa mencapai maksimum bersejarah lebih dari 1.900 dolar AS per 1.000 meter kubik. Ketua Dewan Gazprom Alexei Miller mengatakan meningkatnya permintaan gas telah menyebabkan rekor harga.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya