Berita

Mantan perdana menteri Australia Tonny Abbot/Net

Dunia

Pidato Abbot Tentang Taiwan Memicu Konfrontasi dan Campur Tangan yang Kasar dalam Urusan Internal China

SELASA, 12 OKTOBER 2021 | 06:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangkaian pernyataan mantan perdana menteri Australia Tonny Abbot selama dan setelah mengunjungi Taiwan mendapat sorotan tajam dari pemerintah dan pengamat Beijing.

Kementerian Luar Negeri China bahkan mengatakan pihaknya telah mengajukan keberatan ke Australia atas pidato Abbot yang mereka sebut tidak bertanggung jawab dan mengirim sinyal yang keliru.

"China mengajukan representasi serius ke Australia atas pidato tidak bermoral, tidak bertanggung jawab, dan konyol baru-baru ini yang dibuat oleh mantan perdana menteri Australia Tony Abbott tentang urusan terkait Taiwan," kata juru bicara Kemenlu China, Zhao Lijian, seperti dikutip dari Global Times, Senin (11/10).


"Beberapa tindakan dan komentar politisi Australia telah sangat melanggar prinsip dan mengirimkan sinyal yang keliru," kata Zhao.

Abbott memulai kunjungan pribadi ke Taiwan pada Rabu pekan lalu. Di sana dia bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen sehari kemudian dan mengatakan kepadanya bahwa dia berharap kunjungannya akan membantu pulau itu.

Di hari ketiga, tepatnya Jumat, Abbott menuduh China telah menunjukkan permusuhan yang meningkat terhadap Taiwan saat berbicara di Forum Yushan, mengutip peningkatan baru-baru ini dalam kunjungan pesawat PLA ke wilayah udara pulau itu.

Kemudian pada hari Minggu (10/11), dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Abbott kepada The Australian, dia mengatakan bahwa pesannya ke pulau Taiwan selama kunjungan itu adalah untuk bersiap-siap untuk berperang.

"Pidato tersebut dibuat untuk kepentingan politik pribadi, dan bertujuan untuk memicu konfrontasi dan menghebohkan teori konspirasi ancaman China. Itu adalah campur tangan kasar dalam urusan dalam negeri China dan fitnah nakal yang sangat tidak bermoral, tidak bertanggung jawab dan tidak akan memenangkan hati orang," kata Zhao.

Kritik keras juga disampaikan Kedutaan Besar China di Australia yang mengatakan pada Sabtu bahwa Abbott adalah politisi yang gagal dan menyedihkan.

Pernyataan provokatif Abbott datang bersamaan dengan pertemuan pejabat senior China dan AS di Zurich, Swiss , yang dipandang oleh beberapa ahli sebagai tanda positif meredanya ketegangan antara kedua negara.

“Sebagai politisi sayap kanan ekstrem, Abbott benci melihat China dan AS menjadi dekat. Dia dan pasukan anti-China yang diwakilinya bertujuan untuk meningkatkan ketegangan di kawasan itu untuk lebih mendorong dan melibatkan AS ke dalam lebih banyak kontroversi. atau bahkan konfrontasi di Asia-Pasifik," kata Chen Hong, presiden Asosiasi Studi Australia China.

"Omong kosong perang Abbott hampir tidak berarti apa-apa," kata Chen.

Namun, kata Chen, China akan memberikan tanggapan paling keras kepada siapa pun yang mencoba bermain api.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya