Berita

Serial Squad Game/Net

Hiburan

Banyak Unsur Kekerasan, Polisi Thailand Sarankan Warga Tidak Menonton Squid Game

SENIN, 11 OKTOBER 2021 | 08:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serial populer Netflix asal Korea Selatan, Squid Game, kembali tersandung masalah. Kali ini, datang peringatan keras dari Thailand.

Pihak kepolisian di negara itu telah mengeluarkan peringatan agar publik Thailand tidak menonton serial tersebut karena dianggap mengandung adegan kekerasan yang dapat meninggalkan kesan negatif pada pemirsa.

Wakil juru bicara kepolisian Thailand, Kolonel Polisi Kissana Phathanacharoen, mengatakan serial yang mendapat pujian kritis itu berisi adegan-adegan yang tidak cocok untuk ditonton.

"Karakter di acara itu menunjukkan perilaku kekerasan, katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Senin (11/10).

"Pemirsa, termasuk anak-anak, terpaku pada serial tersebut karena mereka menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan selama penguncian," kata Kissana.

Dia mengatakan acara tersebut menggambarkan adegan kekerasan, termasuk pembunuhan dan mutilasi, dan dapat mengarahkan pemirsa untuk terlibat dalam kejahatan dalam kehidupan nyata.

"Pertunjukan itu tentang naluri mentah orang untuk bertahan hidup dengan segala cara," katanya.

Kissana juga menyarankan orang tua untuk mengawasi aktivitas online anak-anak mereka, menambahkan anak-anak muda yang mudah dipengaruhi tidak boleh menonton film di internet sendirian karena mereka cenderung meniru perilaku karakter yang mereka tonton.

Dia mengatakan kepala polisi nasional Jenderal Polisi Suwat Jangyodsuk telah menginstruksikan semua unit polisi untuk memperingatkan masyarakat tentang bahaya melihat konten online tanpa filter.

Squid Game, ditulis dan disutradarai oleh Hwang Dong-hyuk, dirilis di seluruh dunia pada 17 September di platform streaming. Serial ini menampilkan kisah orang-orang yang gagal dalam hidup menerima undangan misterius untuk memainkan permainan bertahan hidup dengan hadiah miliaran won.

Dalam serial tersebut para karakter memainkan serangkaian permainan anak-anak dengan hukuman mematikan bagi mereka yang tidak menang. Cerita ini didasarkan pada permainan anak-anak Korea Selatan yang populer di tahun 1980-an.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Sri Mulyani Cuma Senyum Saat Ditanya Isu Mundur

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:35

Guru Besar Unhas Marthen Napang Divonis 1 Tahun Penjara

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:25

Tolak Wacana Reposisi Polri, GPK: Ini Pengkhiatan Reformasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:19

Skema Kopdes Merah Putih Logistik Kawinkan Program Tol Laut

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:17

Klarifikasi UI: Bahlil Belum Lulus!

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:59

Danantara Tepis Resesi, IHSG Kampiun Asia

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:47

Biadab, Mantan Kapolres Ngada Bayar Rp3 Juta Buat Cabuli Bocah

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:23

Prabowo-Sri Mulyani Bukber

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:17

Menag: Tambah Kuota Haji Gampang, Masalahnya Kita Siap Enggak?

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:53

75 Tahun Kemitraan, Indonesia-Rumania Luncurkan Logo dan Forum Pariwisata

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:52

Selengkapnya