Berita

Mantan perdana menteri Australia Tony Abbott berbicara di sebelah presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, selama pertemuan di Taipei/Net

Dunia

Beijing: Abbott seperti Mike Pompeo versi Australia, Kata-katanya adalah Serangan Paling Ganas dan Keterlaluan

SENIN, 11 OKTOBER 2021 | 05:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kunjungan mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott ke Taiwan pekan lalu terus mendapat sorotan dari para pengamat di China. Mereka bahkan menyebut Abbot sebagai Mike Pompeo versi Amerika yang dimanfaatkan Taiwan.

Sejumlah pernyataan Abbot selama di Taiwan juga dikomentari sinis dan dikritik keras oleh kedutaan China di Australia.

"Tony Abbott adalah politisi yang gagal dan menyedihkan. Penampilannya yang tercela dan gila baru-baru ini di Taiwan sepenuhnya mengungkap fitur anti-China yang mengerikan. Ini hanya akan semakin mendiskreditkannya," kata juru bicara kedutaan besar China di Australia, seperti dikutip dari Global Times, Minggu (10/10).


Abbott tiba di Taiwan pada Selasa (5/10). Selama kunjungannya, ia mengkritik habis tindakan keras China di Hong Kong dan Daerah Otonomi Uighur Xinjiang di China Barat Laut.

Abbott juga sempat mengatakan bahwa Beijing dapat menyerang dengan sangat cepat ke Taiwan, menuduh China sebagai pengganggu dan menyatakan dukungannya untuk separatis Taipei.

Dalam pernyataannya, yang dikatakan pengamat China sebagai upaya menghasut Washington, Abbot juga mengatakan dia tidak percaya AS bisa diam dan melihat Taiwan 'ditelan' oleh China.

"Abbott seperti Mike Pompeo versi Australia. Kata-katanya adalah salah satu serangan paling ganas dan keterlaluan terhadap Beijing oleh politisi Australia sejak pembentukan hubungan diplomatik China-Australia," kata Chen Hong, seorang profesor dan direktur Pusat Studi Australia, Universitas Normal China Timur.

"Abbott adalah perwakilan dari sayap kanan ekstrim, yang mencoba ikut campur dalam sistem politik China dan urusan internal lainnya. Tapi sekarang, skemanya jelas gagal," lanjutnya.

Serangan habis-habisan Abbott terhadap China juga tidak terlalu mendapat tanggapan positif di Australia. The Sydney Morning Herald, misalnya, mengatakan bahwa komentar Abbott akan menempatkan pemerintah Morrison dalam posisi yang sulit.

Dalam beberapa tahun terakhir China dan Australia telah semakin terjatuh ke dalam hubungan yang semakin rusak. Beijing menyalahkan sikap Canberra atas kerusakan hubungan itu.

"Karena hubungan kedua negara telah mencapai titik terendah, Abbott menambahkan bahan bakar ke api. Australia sendirilah yang pada akhirnya akan menderita," tulis Global Times dalam artikelnya pada Minggu (10/10).

Ahli juga menilai beberapa pidato proaktif menentang Beijing tidak akan pernah membantu Taiwan mengakhiri isolasi internasional seperti yang diklaim Abbott. Mereka juga dikatakan tidak akan memberikan dukungan nyata kepada pulau yang diklaim China itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya