Berita

Pasien Covid-19/Net

Dunia

Kasus Membludak, Singapura Terapkan Program Pemulihan di Rumah

MINGGU, 10 OKTOBER 2021 | 09:00 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Strategi "Zero Covid" dengan menerapkan lockdown dan menutup perbatasan secara ketat sudah tidak dapat dilakukan lagi, khususnya di tengah kemunculan varian Delta yang sangat menular.

Untuk itu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan strategi baru negara-kota itu dalam menghadapi pandemi, yaitu "Hidup Bersama Covid".

Lee mengatakan, Singapura akan membuka perbatasan dan menghidupkan kembali ekonomi meski tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Pasalnya, lockdown hanya akan memakan biaya lebih besar, sementara virus terus menyebar.

"Oleh karena itu, kami menyimpulkan beberapa bulan yang lalu bahwa strategi 'Zero Covid' tidak lagi layak. Jadi kami mengubah strategi menjadi 'hidup bersama Covid-19'," ujarnya dalam pidato pada Sabtu (9/10), seperti dikutip Channel News Asia.

Hidup bersama Covid-19 bukan sesuatu yang mudah dilakukan, sehingga Lee mengatakan, hal mendasar yang perlu dilakukan adalah mengubah pola pikir.

"Kita perlu menyegani Covid-19, tetapi kita tidak boleh kalah oleh rasa takut," kata Lee.

"Mari kita lakukan aktivitas sehari-hari kita senormal mungkin, sembari melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan dan mematuhi protokol kesehatan. Dengan vaksinasi, Covid-19 menjadi penyakit ringan yang dapat diobati," imbaunya.

Hingga Agustus, Lee menyebut Singapura telah mencapai 80 persen vaksinasi. Meski terjadi lonjakan kasus secara eksponensial, tetapi hanya 2 persen yang membutuhkan tempat tidur rumah sakit dan ICU.

Sementara 98 persen lainnya dapat sembuh dengan sendirinya di rumah. Hal itu juga membuat pemerintah menerapkan "Home Recovery" atau pemulihan di rumah.

"Jika sebagian besar dari kita dapat pulih di rumah, itu akan sangat meringankan beban rumah sakit, dokter, dan perawat kita," lanjutnya.

Meski begitu, Lee menekankan, masyarakat tidak perlu khawatir jika kondisi memburuk karena otoritas akan memberikan dukungan untuk mengantar ke rumah sakit atau fasilitas perawatan Covid-19.

Selain itu, ia juga mengatakan, Singapura akan menyederhanakan protokol kesehatan secara drastis. Setiap orang harus mengetahui apa yang mereka lakukan jika dinyatakan positif atau melakukan kontak dengan mereka yang terpapar.

"Dengan mengetahui apa yang harus dilakukan, Covid-19 bukan lagi penyakit yang menakutkan. Mari kita semua melakukan bagian kita untuk menjaga semua orang tetap aman, khususnya mereka yang rentan," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya