Berita

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen/Net

Dunia

Tsai Ing-Wen: Taiwan Mungkin Bukan Negara Besar, Tapi Punya Banyak Hal untuk Ditawarkan Kepada Dunia

SABTU, 09 OKTOBER 2021 | 17:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Taiwan tidak berniat memulai konflik militer, tetapi tidak akan menghindar dari membela demokrasi dan cara hidupnya. Begitu disampaikan Presiden Tsai Ing-wen saat berpidato di Forum Yushan tahunan di Taipei, Jumat (8/10) waktu setempat.

Pernyataan Tsai datang di tengah memanasnya hubungan antara Taiwan dan China, setelah sejumlah provokasi militer yang dilakukan Beijing Di wilayah pertahanan udara mereka.

Dalam pidatonya, Tsai mengatakan bahwa Taiwan dapat memainkan peran penting dalam pengembangan perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, terutama pada saat dunia masih berusaha menemukan pijakannya setelah pandemi.


“Negara ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada dunia, termasuk restrukturisasi rantai pasokan global, karena membanggakan industri teknologi tinggi yang kuat, dengan fokus pada semikonduktor, bioteknologi dan sumber daya terbarukan, serta tenaga kerja yang sangat terlatih,” katanya, seperti dikutip dari Taipei Times, Sabtu (9/10).

Taiwan, katanya, memiliki banyak hal untuk ditawarkan dalam pendidikan, kesehatan masyarakat dan pencegahan bencana alam.

Untuk menjadi makmur, Taiwan membutuhkan perdamaian dan stabilitas, menyoroti peran lingkungan yang transparan dan liberal.

“Taiwan berada di kawasan dengan perkembangan tercepat di dunia, dan laju perkembangannya akan membentuk abad ke-21,” katanya.

“Namun, peningkatan kemakmuran kawasan bukan tanpa tantangan, dan meningkatnya ketegangan dan konflik antara sistem pemerintahan yang berbeda dapat sangat mempengaruhi ekonomi global dan keamanan internasional,” lanjut Tsai.

Tsai dalam pidatonya juga memastikan bahwa negaranya siap berkolaborasi dengan entitas regional untuk memastikan stabilitas. Kolaborasinya dengan para pemain kunci regional telah mencegah konflik militer meletus di Selat Taiwan dan di laut China Timur dan Selatan.

Saat ini Taiwan tidak mencari konflik militer dan akan bekerja dengan tetangganya untuk menjaga stabilitas dan perdamaian.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan kebebasan kami dan cara hidup demokratis kami,” kata Tsai.

Bagi Tsai, New Southbound Policy Taiwan adalah kebijakan regional utama negaranya pascapandemi yang bisa membantu meningkatkan hubungan dengan mitra seperti AS, Australia, India, Jepang, dan negara-negara ASEAN.

New Southbound Policy atau Kebijakan Baru ke Arah Selatan adalah inisiatif dari Pemerintah Taiwan di bawah Presiden Tsai Ing-wen untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran antara Taiwan dan 18 negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Australasia

“Taiwan mungkin bukan negara besar, tetapi memiliki tempat penting di kawasan ini,” katanya.

“Taiwan tidak akan tunduk pada ancaman eksternal, karena kami bertekad untuk menjadi anggota yang sangat diperlukan di kawasan itu,” demikian Tsai.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya