Berita

Presiden Joe Biden/Net

Dunia

Presiden AS Joe Biden Teken Undang-undang Sindrom Havana, Beri Kompensasi Finansial untuk Korban

SABTU, 09 OKTOBER 2021 | 12:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penemuan kasus penyakit misterius 'Sindrom Havana' yang dialami sejumlah diplomat Amerika Serikat memasuki babak baru, setelah pada Jumat (8/10) Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang memberikan dukungan keuangan bagi para korban.

Undang-undang Havana memberikan kompensasi finansial bagi anggota Departemen Luar Negeri dan CIA yang menderita cedera otak dari apa yang diduga oleh pejabat AS sebagai serangan gelombang mikro.

"Saya ingin berterima kasih kepada Kongres karena meloloskannya dengan dukungan bipartisan dengan suara bulat, mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami menjaga diri kami sendiri," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari New York Times, Sabtu (9/10).


Pegawai negeri, perwira intelijen, diplomat, dan personel militer di seluruh dunia telah terkena dampak insiden kesehatan yang tidak wajar. Biden menyoroti, beberapa berjuang dengan cedera otak yang melemahkan yang telah membatasi karir dan pelayanan mereka.

Senator Partai Republik Susan Collins, penulis utama undang-undang tersebut mengatakan bahwa undang-undang baru itu akan memberikan bantuan kepada mereka yang menderita.

"Terlalu banyak korban Sindrom Havana yang harus berjuang melawan birokrasi untuk mendapatkan perawatan atas luka-luka mereka yang melemahkan," katanya.

Undang-Undang Havana akan memastikan bahwa mereka yang menjadi korban akan menerima dukungan keuangan dan medis yang layak. "Ini juga menegaskan komitmen kami untuk memastikan bahwa pemerintah kami menemukan siapa yang bertanggung jawab," ujar Collins.

Dinamakan 'Sindrom Havana' setelah pertama kali ditemukan di Havana pada 2016, istilah ini mengacu pada serangkaian gejala misterius yang memengaruhi diplomat Amerika dan agen intelijen di Kuba, dan kemudian di China, Jerman, Austria, dan AS sendiri.

Hingga kini penyebab penyakit misterius itu belum sepenuhnya didiagnosis dan identitas penyerang, jika ada, belum terungkap.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya