Berita

Anggota Komisi II dari Fraksi PAN DPR RI, Guspardi Gaus/Ist

Politik

PAN: Usulan Pemilu 15 Mei 2024 untuk Menghindari "Matahari Kembar"

SABTU, 09 OKTOBER 2021 | 11:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemerintah memiliki alasan tersendiri mengusulkan tanggal 15 Mei sebagai hari pencoblosan Pemilu Serentak 2024. Salah satunya, menjaga harmonisasi terhadap pemerintahan yang dikhawatirkan terganggu jika Pemilu Serentak digelar 21 Februari.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi II dari Fraksi PAN DPR RI, Guspardi Gaus dalam webinar bertema "Jadwal Rumit Pemilu 2024" pada Sabtu (9/10).

"Utamanya Pilpres itu pasti akan menimbulkan gejolak politik (jika Pemilu Serentak 2024 digelar 21 Februari), tidak terjadinya harmonisasi terhadap pemerintahan," ujar Guspardi Gaus.


Dikatakan Guspardi, salah satu yang perlu dikhawatirkan adalah ketika Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran. Hal ini, tentu akan menimbulkan persoalan dengan jarak waktu yang panjang dari pencoblosan sampai pelantikan presiden terpilih di bulan Oktober.

"Kalau itu terjadi bagaimana pun kita tidak menafikkan tentu ada dua 'matahari' ketika itu, ada presiden incumbent yang namanya Pak Jokowi. Kemudian adalagi hasil dari Pilpres 21 Februari," terangnya.

Potensi kegaduhan dan terganggunya harmonisasi pada pemerintah itu akan lebih rumit ketika calon presiden terpilih tidak didukung kekuatan pemerintah.

"Apalagi kalau seandainya orang yang maju itu tidak didukung oleh pihak pemerintah, tentu akan menimbulkan dinamika kegaduhan dan sebagaimana, ini harus diperhatikan," pungkasnya.

Hadir pembicara lainnya anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera; Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar; Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraeni; Direktur Eksekutif NETGRIT, Ferry Kurnia; dan pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya