Berita

Perusahaan Gazprom Rusia/Net

Dunia

Kecewa dengan Pernyataan Sullivan, Jubir Kremlin: Moscow Tidak Pernah Gunakan Permasalahan Gas Alam sebagai Alat Politik

SABTU, 09 OKTOBER 2021 | 10:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Rusia tidak pernah menggunakan sumber daya energi sebagai senjata untuk tekanan politik. Lewat juru bicaranya, Rusia menyatakan mereka kecewa dengan klaim Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan baru-baru ini.

Selama ini, Rusia telah mematuhi komitmen kerja sama soal sumber daya gas alam, dan tetap bertanggung jawab soal pasokan di tengah krisis saat ini.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam briefing hariannya pada Jumat (8/10) mengatakan bahwa pernyataan Sullivan tentang Rusia yang memanfaat situasi sulit ini saat ini sebagai alat politik, adalah salah besar.


"Kami sangat tidak setuju dengan Tuan Sullivan dalam hal ini. Kami yakin bahwa ini adalah sudut pandang yang salah," kata Peskov, seperti dikutip dari The Moscow Times.

Sullivan dalam wawancaranya di BBC mengatakan bahwa Rusia telah membuat kesalahan jika memutuskan untuk menggunakan situasi saat ini di pasar Eropa sebagai alat pemaksaan dan senjata politik.

Saat ini Uni Eropa tengah mengalami krisis gas alam menyusul ricuh soal dugaan bahwa Rusia sebagai pamasok utama gas alam ke Uni Eropa telah menghentikan pasokannya. Dalam beberap hari ini, macetnya pasokan itu telah menyebabkan harga yang meroket.


Selain itu perusahaan gas Rusia Gazprom disebut-sebut telah menghentikan transit gas ke Uni Eropa melalui Ukraina.

Pejabat industri Ukraina mengklaim bahwa gas sekarang melewati negara itu ke Budapest melalui pipa Laut Hitam, klaim yang dibantah tegas oleh Rusia.

"Pertama, Eropa sendiri telah mengakui di depan umum di tingkat negara bagian dan di tingkat perusahaan konsumen bahwa Rusia mematuhi semua komitmen yang diasumsikan sepenuhnya," terang kata Peskov.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Rusia, seperti yang berulang kali dinyatakan di tingkat KTT, tertarik untuk segera membahas hasil kontrak jangka panjang soal gas alam.

“Bahkan pada saat-saat paling dramatis, Rusia tidak pernah menghentikan pasokan. Ini tidak pernah terjadi, dan tidak akan pernah terjadi,” tegas Peskov.

Amerika Serikat terus-menerus mengancam Rusia dengan sanksi terhadap proyek energi komersial eksklusif yang berpotensi memberikan kontribusi luar biasa untuk menstabilkan pasar Eropa.

"Dalam kasus khusus ini Amerika Serikat secara langsung menggunakan masalah energi sebagai instrumen pemerasan politik dan komersial. Kami tidak pernah melakukan itu. Rusia selalu dan akan selalu menjadi negara yang bertanggung jawab, berkomitmen pada kewajibannya dan siap untuk memenuhi meningkatnya permintaan mitra Eropa kami untuk energi. Khususnya, untuk gas alam," kata Peskov.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya