Berita

Direktur Institut Nasional untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia, Mika Salminen/Net

Dunia

Susul Swedia dan Denmark, Finlandia Ikut Hentikan Penggunaan Vaksin Moderna

JUMAT, 08 OKTOBER 2021 | 07:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah Swedia dan Denmark, kini giliran Finlandia yang akan menghentikan sementara peluncuran vaksin Covid-19 Moderna kepada pria usia 30-an ke bawah setelah muncul kekhawatiran tentang efek samping yang jarang dari peradangan jantung pasca-inokulasi.

Pengumuman penghentian vaksin Spikevax Moderna itu disampaikan Direktur Institut Nasional untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia, Mika Salminen, dalam sebuah konferensi pada Kamis (7/10).

“Sebuah studi Nordik yang melibatkan Finlandia, Swedia, Norwegia dan Denmark menemukan bahwa pria di bawah usia 30 tahun yang menerima Moderna Spikevax memiliki risiko sedikit lebih tinggi daripada yang lain terkena miokarditis,” jelasnya, seperti dikutip dari Reuters.

Salminen mengatakan bahwa sementara peradangan jantung sering hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, ia merekomendasikan agar usia berisiko ini diinokulasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech, yang dipasarkan sebagai Comirnaty.

Salminen juga mengatakan pria muda Finlandia yang telah mendapatkan dosis pertama Spikevax akan menerima Comirnaty untuk dosis kedua. Dia menegaskan masih penting untuk mendapatkan dosis kedua untuk mendapatkan perlindungan maksimal terhadap virus.

Keputusan Finlandia datang sehari setelah negara tetangga mereka, Swedia menangguhkan penggunaan Spikevax pada semua penduduknya yang lahir pada tahun 1991 ke bawah, setelah terjadi peningkatan insiden penyakit radang jantung miokarditis dan perikarditis setelah inokulasi, terutama setelah dosis kedua.

Di hari yang sama Denmark juga menghentikan penggunaan Spikevax dengan alasan serupa, meskipun hanya untuk anak di bawah usia 18 tahun.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya