Berita

Perusahaan Gazprom Rusia/Net

Dunia

Meskipun Musuhan, Putin Tidak Ingin Rusia Langgar Komitmen dengan Ukraina Soal Gazprom

JUMAT, 08 OKTOBER 2021 | 07:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia berharap bisa terus memenuhi komitmennya untuk memasok gas alamnya ke Uni Eropa melalui Ukraina sesuai dengan kesepakatan selama ini.

Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Menteri Energi untuk untuk memastikan bahwa perusahaan gas negara Gazprom memenuhi kewajiban kontraktualnya.

"Saya meminta Anda, sebagai Menteri Energi, untuk menangani masalah ini di bawah kendali Anda, memastikan bahwa Gazprom memenuhi semua kewajiban kontraktualnya untuk transit gas Rusia di  Ukraina,"  kata Putin kepada Menteri Energi Nikolai Shulginov dalam pertemuan kabinetnya.


Putin mengingatkan, ia tidak menyetujui orang-orang di lingkarannya saling melemparkan tanggung jawa atau membuat pihak lain berada dalam kondisi sulit terkait pasokan gas yang belakangan diributkan.

Ia sekali lagi menekankan, perlu untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban kontrak mengirimkan gas alam Rusia ke Eropa dengan transit di Ukraina.

"Pertama, kita tidak boleh menempatkan siapa pun dalam posisi yang sulit, termasuk Ukraina, terlepas dari semua aspek yang terkait dengan hubungan Rusia-Ukraina saat ini. Kedua, kita tidak boleh merusak kredibilitas Gazprom sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam segala hal," tekan Putin, seperti dikutip dari TASS, Kamis (7/10).

Gazprom seharusnya tidak menambah pasokan gas melalui jaringan pipa baru yang melewati Ukraina, meskipun menguntungkan.

"Secara ekonomi, mengirim gas ke Eropa melalui wilayah lain tanpa transit ke Ukraina adalah lebih menguntungkan. Gazprom tentu sependapat. Bahkan mungkin, akan lebih menguntungkan untuk membayar denda ke Ukraina, akibat kita melanggar komitmen transit. Biayanya menjadi lebih murah. Namun, tolong saya minta jangan lakukan ini," kata Putin.

Gazprom merupakan sebuah perusahaan Rusia yang bergerak di bidang gas alam yang didirikan pada 1989.

Belakangan ada laporan dan keluhan bahwa pasokan gas dari Gazprom tidak lagi transit di Ukraina. Salah seorang pejabat pengatakan bahwa pengiriman pasokan hanya melewati Ukraina tanpa transit untuk menuju Hongaria.

Sebuah kontrak baru telah disepakati oleh Hungaria dan Rusia minggu ini untuk mengangkut 4,5 miliar meter kubik gas alam selama 15 tahun, mulai Jumat (1/10).

Di bawah ketentuan kesepakatan pasokan jangka panjang dengan Budapest, Gazprom tidak akan lagi mengirimkan gasnya ke Hongaria melalui Ukraina, tetapi akan mengirimkannya melalui Serbia dan Austria sebagai gantinya.

Itu membuat Ukraina kehilangan pendapatan transit dan juga berarti tidak dapat lagi mengimpor gas aliran balik melalui Hungaria, yang telah dilakukan sejak 2015 sebagai cara untuk tidak membeli gas langsung dari Rusia.

Ukraina yang marah, mengklaim bahwa berhentinya transit didasari oleh faktor politik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya