Berita

Potret jurnalis Anna Politkovskaya/Net

Dunia

Kado Ulang Tahun Putin: Kasus Pembunuhan Jurnalis Anna Politkovskaya yang Belum Terpecahkan

JUMAT, 08 OKTOBER 2021 | 06:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia memperingati peristiwa kelam pembunuhan jurnalis investigasi Anna Politkovskaya yang terjadi 15 tahun lalu pada Kamis (7/10) waktu setempat.

Politkovskaya, jurnalis investigasi terkemuka di sebuah surat kabar terkenal, Novaya Gazeta, adalah juga kritikus Putin yang paling sengit. Politkovskaya juga berkontribusi pada publikasi Barat termasuk The Guardian.

Ia ditembak mati pada 7 Oktober 2006, di pintu masuk blok apartemennya di pusat kota Moskow. Saat kematiannya dia berusia 48 tahun.


Hingga kini, kasus pembunuhannya belum benar-benar terungkap tentang siapa dalangnya. Ada kesan bahwa aparat tidak benar-benar bekerja untuk penyelidikan tersebut.

Putranya, Ilya Politkovsky hingga saat ini masih terus didera penasaran dan kesedihan.

"Baik saya maupun pihak Novaya Gazeta tidak mengerti mengapa ia dibunuh dan siapa yang memerintahkan," kata Ilya Politkovsky kepada AFP, Kamis.

Pada malam peringatan kematiannya, pihak Novaya Gazeta mengatakan pihak berwenang tidak tertarik untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut karena alasan politik.

"Lima belas tahun setelah pembunuhan jurnalis kami, undang-undang pembatasan kejahatan telah berakhir. Secara hukum, hanya pengadilan yang dapat memperpanjangnya," tulis Novaya Gazeta. Menambahkan bahwa jika memang pengadilan tidak mwmperpanjang masa penyelidikan maka dalangnya tidak akan dihukum.

Di sekitar waktu kematiannya, Politkovsky banyak menulis apa yang terjadi pada perpolitikan Rusia. Menurut anaknya, apa yang ibunya tuliskan ternyata seperti sebuah ramalan.

Sepanjang hidupnya, Politkovskaya banyak memenangkan penghargaan untuk laporan dan bukunya.

Staf Novaya Gazeta telah melakukan penyelidikan mereka sendiri, dan pada Kamis (7/10) merilis film berdurasi hampir dua jam di YouTube yang merinci penyelidikan mereka selama bertahun-tahun.

Pada 2014, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada dua orang atas pembunuhan Politkovskaya. Salah satunya adalah Lom-Ali Gaitukayev, seorang pria Chechnya. Ia dinyatakan bersalah karena terbukti terlibat dalam pembunuhan. Namun pada 2017 ia meninggal.

Pada tahun 2018, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mengutuk Rusia karena gagal melakukan investigasi yang layak untuk menemukan dalang pembunuhan.

Hakim menyimpulkan bahwa penyelidik Rusia seharusnya menyelidiki kemungkinan bahwa kejahatan itu diperintahkan oleh agen dinas rahasia domestik FSB Rusia atau administrasi Republik Chechnya.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Rusia untuk memastikan bahwa semua yang bertanggung jawab atas pembunuhan Anna Politkovskaya dibawa ke pengadilan melalui proses peradilan yang terbuka dan transparan," kata delegasi Uni Eropa untuk Rusia pada Kamis.

Peristiwa pembunuhan yang terjadi bersamaan dengan peringatan ulang tahun Putin, menjadi kado besar bagi orang nomor satu itu.

Novaya Gazeta adalah salah satu dari sedikit media yang menyuarakan kritik terhadap Putin. Media ini didirikan oleh mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pada tahun 1993.

Surat kabar itu telah membayar mahal untuk berbicara. Sejak tahun 2000, enam jurnalisnya telah terbunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya