Berita

Diplomat top China Yang Jiechi/Net

Dunia

Diplomat Top China: Ketika Washington-Beijing Berkonfrontasi, Kedua Negara dan Dunia akan Sangat Menderita

KAMIS, 07 OKTOBER 2021 | 07:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pertemuan antara diplomat top China Yang Jiechi dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di tengah tegangnya hubungan kedua negara, akhirnya terlaksana di Zurich, Swiss, pada Rabu (6/10) waktu setempat.

Pertemuan itu digambarkan konstruktif, dan kondusif untuk meningkatkan sikap saling pengertian. Kedua belah pihak, secara jujur, melakukan pertukaran pandangan yang komprehensif dan mendalam tentang hubungan China-AS serta masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.

Baik Yang maupun Sullivan sepakat untuk mengikuti semangat dan mandat dari Xi Jinping dan Joe Biden yang telah melakukan percakapan telepon pada 10 September lalu.


Kedua negara diharap bisa memperkuat komunikasi strategis, mengelola perbedaan dengan benar, menghindari konfrontasi dan konflik, mencari keuntungan bersama dan hasil yang saling menguntungkan, dan bekerja sama untuk membawa hubungan China-AS kembali ke jalur yang benar dari perkembangan yang sehat dan stabil.

"Apakah China dan Amerika Serikat dapat menangani hubungan mereka dengan baik bergantung pada kepentingan mendasar kedua negara dan dua bangsa, serta masa depan dunia," kata Yang kepada Sullivan, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (7/10).

"Ketika China dan Amerika Serikat bekerja sama, kedua negara dan dunia akan diuntungkan. Ketika China dan Amerika Serikat berada dalam konfrontasi, kedua negara dan dunia akan sangat menderita," lanjut Yang.

Yang, yang menjabat sebagai direktur Kantor Komisi Pusat untuk Urusan Luar Negeri China, mengatakan, pihak AS perlu memiliki pemahaman mendalam tentang sifat saling menguntungkan dari hubungan China-AS. Ia juga menambahkan bahwa China menentang mendefinisikan hubungan China-AS sebagai kompetitif.

"China berharap pihak AS dapat mengadopsi kebijakan China yang rasional dan pragmatis, dan, bersama dengan China, mengikuti jalan saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, dengan menghormati kepentingan inti dan perhatian utama masing-masing," kata Yang.

Yang juga menggunakan kesempatannya bertemu Sullivan untuk menguraikan posisi serius China pada isu-isu yang berkaitan dengan Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, Tibet dan hak asasi manusia serta isu-isu maritim.

Ia mendesak Amerika Serikat untuk benar-benar menghormati kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunan China, dan berhenti menggunakan masalah di atas untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri China.

Tidak banyak yang dipaparkan Global Times dari sisi AS. Pihak AS disebut menyatakan kepatuhannya pada kebijakan satu-China dan sepakat untuk menjaga dialog dan komunikasi reguler tentang isu-isu penting antara Washington dan Beijing.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya