Berita

Ratusan warga Afghanistan berbondong-bondong datang ke kantor paspor di Kabul untuk mengurus dokumen mereka agar mereka bisa mendapatkan paspor dan melarikan diri dari negara itu/Sky News

Dunia

Layanan Paspor Afghanistan Buka Sabtu, Ratusan Warga Sudah Antre Sejak Rabu

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 21:59 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Ricuh, chaos dan berdesak-desakan, kondisi itulah yang terjadi di depan kantor yang mengurusi paspor di ibukota Afghanistan, Kabul pada Rabu (6/10). Ratusan warga Afghanistan yang hampir seluruhnya adalah laki-laki berbondong-bondong datang ke kantor paspor untuk mengurus dokumen mereka agar mereka bisa mendapatkan paspor.

Situasi ini terjadi sehari setelah pejabat pemerintahan Afghanistan yang dikendalikan Taliban memutuskan untuk memulai kembali penerbitan paspor setelah tertunda selama beberapa bulan belakangan.

Penerbitan paspor di Afghanistan telah terhenti bahkan sebelum Taliban merebut ibukota Kabul pada 15 Agustus lalu. Hal itu pula lah yang membuat banyak warga Afghanistan yang hendak angkat kaki dari negaranya setelah Taliban berkuasa, frustasi. Karena mereka tidak mengantongi paspor yang merupakan dokumen resmi yang perlu dimiliki jika hendak meninggalkan negara.

Segera setelah pengumuman bahwa penerbitan paspor akan kembali dilakukan, ratusan orang berkumpul di depan kantor paspor di Kabul. Padahal telah diumumkan sebelumnya bahwa kantor tersebut baru menerima pelayanan paspor mulai Sabtu pekan ini (9/10).

Namun ratusan orang telah datang sejak Rabu ini untuk antre. Sayangnya, karena kondisi yang tidak kondusif, kericuhan pun tidak dapat dihindari.

Pejabat keamanan Taliban sampai harus memukul mundur beberapa orang di kerumunan untuk mencoba menjaga ketertiban.

Sky News mengabarkan bahwa orang-orang terlihat menekan penghalang beton besar, mencoba menyerahkan dokumen kepada seorang pejabat.

Salah seorang warga yang berada di kerumunan mengaku bahwa dia kebingungan karena tidak ada alur yang jelas.

"Saya datang untuk mendapatkan paspor tetapi, seperti yang Anda lihat di sini, ada banyak masalah, sistemnya tidak berfungsi. Tidak ada pejabat untuk menjawab pertanyaan kami di sini untuk memberi tahu kami kapan harus datang. Orang-orang bingung," jelasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya