Berita

Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu dan bahas sejumlah kerjasama/Net

Politik

Indonesia Disarankan Hati-hati Teken Kerjasama dengan China

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 20:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah diminta waspada dalam meneken kerjasama atau kolaborasi dengan pemerintah China. Terlebih baru-baru ini ada kebijakan baru yang telah diresmikan China yakni Local Currency Settlement.

Dalam kebijakan itu, untuk konteks perdagangan dengan China akan menggunakan mata uang Yuan dan Rupiah. Apalagi saat ini kerjasama Ekonomi Indonesia dan China terus meningkat.

Hal itu ditegaskan Ketua Asosiasi Kerjasama Indonesia-China Mayjend TNI (Purn) Sudrajat dalam acara diskusi virtual NKRI dan Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik, yang digagas Gelora Talks, Rabu (6/10).

“Kalau kedekatan ekonomi ini tidak dibarengi dengan pemahaman politik antara Indonesia dengan China, ini akan terjadi ketimpangan, justru akan negatif bagi kita,” ucap Sudrajat.

Sudrajat meminta Indonesia memahami konteks perdagangan dengan China secara baik. Selain itu, pemerintahan Jokowi diminta perbanyak memunculkan ide dari lembaga penelitian serta edukasi yang mendalam terhadap China.

“Jadi China study itu is very important karena salah satu core bisnis kita ke depan 5-10 tahun yang akan datang kita tidak bisa lepas dari pengaruh membesarnya China,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga diminta tidak parno dengan banyaknya masyarakat yang menonton film pembantaian G30S/PKI.

Menurutnya, masyarakat perlu tahu dan menilai sendiri terhadap munculnya komunisme di Indonesia.

“Film G30S/PKI itu opsional saja, tidak perlu dilarang dan tidak usah dipromosikan juga. Silahkan saja biar rakyat yang belajar sendiri dari itu, karena nyatanya kita harus melihat dunia yang sudah berubah tidak lagi seperti dulu,” katanya.

"Yang harus kita pertimbangkan adalah sekarang bagaimana bangsa ini lebih produktif lagi,” tutupnya.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Sultan Bachtiar Najamuddin Rising Star Bengkulu

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:53

Korea Selatan Sepakat Tanggung Biaya Keamanan Tentara AS Sebesar Rp17 Triliun

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:50

Lawan Hoaks Menuju Pilkada Jakarta Berintegritas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:41

Jadi Irup Terakhir Sebagai Presiden, Jokowi Berterima Kasih ke TNI

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 17:14

APPI Optimis Multifinance Dapat Bantu Pemerintah Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:47

Kabinet Prabowo-Gibran Idealnya Lebih dari 50 Persen Diisi Profesional

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 16:24

Jokowi: HUT TNI Tahun Ini Paling Merakyat

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:44

Dinasti di Parlemen, Ini Daftar Anggota Dewan yang Punya Relasi Keluarga

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 15:20

Peluru Israel Tidak akan Pernah Habis

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:54

Brent Melonjak dalam Sepekan Imbas Timteng Memanas

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 14:53

Selengkapnya