Berita

Afghanistan berutang hingga 65 juta dolar AS untuk listrik dari negara-negara tetangga/Net

Dunia

Afghanistan Nunggak Bayar Listrik Hingga 65 Juta Dolar AS ke Negara Tetangga

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 05:32 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Afghanistan berutang hingga 65 juta dolar AS untuk listrik dari negara-negara tetangga. Begitu kata Da Afganistan Breshna Sherkat (DABS) pada Selasa (6/10).

DABS adalah perusahaan independen dan otonom yang didirikan di bawah Hukum Korporasi dan Kewajiban Terbatas Republik Islam Afghanistan. DABS adalah perseroan terbatas dengan semua saham ekuitasnya dimiliki oleh Pemerintah Afghanistan yang didirikan pada 2008 untuk menggantikan Da Afghanistan Breshna Moassassa (DABM) sebagai utilitas listrik nasional. DABS mengoperasikan dan mengelola pembangkit tenaga listrik, impor, transmisi, dan distribusi di seluruh Afghanistan secara komersial.

Pejabat DABS mengatakan mereka telah meminta Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afganistan (UNAMA) untuk menyediakan bantuan dana 90 juta dolar AS untuk membantu Afghanistan membayar utang. Jika UNAMA tidak menyediakan dana tersebut, pejabat DABS mungkin akan menekan orang-orang yang belum membayar tagihan listrik mereka, meskipun banyak orang tidak mampu membayarnya.


Plt Direktur Operasional DABS Safiullah Ahmadzai mengatakan bahwa perseroan telah membayar tagihan listrik selama dua bulan terakhir ke negara-negara pengekspor listrik.

Sementara itu, dokumen yang diperoleh oleh media Afghanistan TOLOnews menunjukkan bahwa DABS berutang lebih dari 51 juta dolar AS kepada empat negara tetangga, yakni Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Iran.

“UNAMA menghubungi kami dan memberi tahu kami apa yang bisa mereka lakukan untuk kami. Kami meminta mereka memberikan 90 juta dolar AS ke Afghanistan. Kami meminta UNAMA untuk membayar tagihan listrik pelanggan yang belum atau tidak bisa membayar ke negara tetangga,” kata Ahmadzai.

Menurut Ahmadzai, DABS telah mengirimkan surat ke negara-negara pengekspor listrik dan meminta mereka untuk tidak memotong listrik dan berjanji untuk membayar utang.

“Jika tagihan tidak dibayar, ada risiko negara tetangga akan mengurangi listrik yang diekspor dan secara bertahap memotongnya. DABS harus segera mengatasi masalah ini,” kata mantan direktur DABS Amanullah Ghalib.

Sementara itu, sejumlah warga Afghanistan telah menyuarakan keprihatinan atas situasi ekonomi yang buruk di negara itu, termasuk dalam hal pasokan listrik.

“Kami mendesak negara-negara tetangga untuk menyediakan listrik sampai pemerintah kami diakui,” kata Ahmad Reshad, seorang warga Kabul.

“Kami menghimbau kepada perusahaan swasta, pabrik dan masyarakat yang belum membayar tagihannya untuk membayar tagihannya, agar listrik kita tidak padam. Musim dingin semakin dekat dan kami menghadapi masalah serius,” kata warga Kabul lainnya bernama Abdul Khabir.

Sementara itu, statistik menunjukkan bahwa Afghanistan membayar sekitar 22 juta dolar AS sampai 25 juta dolar AS per bulan ke negara-negara tetangga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya