Berita

Garda Swiss/Net

Dunia

Menolak untuk Divaksin, Tiga Anggota Swiss Guards Mengundurkan diri Dari Vatikan

SELASA, 05 OKTOBER 2021 | 06:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tiga anggota Garda Swiss, tentara kecil yang bertanggung jawab untuk melindungi paus, berhenti dari jabatan bergengsi mereka karena menolak untuk mematuhi aturan wajib vaksin.

Kepergian 'sukarela' tiga tentara itu, yang memilih untuk meninggalkan pasukan kecil kepausan daripada mendapatkan vaksin covid-19, dikonfirmasi oleh juru bicara Garda Swiss, Urs Breitenmoser, kepada surat kabar Swiss Tribune de Geneve.

Semua anggota Swiss Guards telah diperintahkan untuk mendapatkan suntikan vaksin sebagai bagian dari pelayanan, terutama mengingat bahwa pekerjaan mereka dekat dengan Paus yang berusia 84 tahun.


"Tiga anggota Pengawal telah memilih untuk tidak mematuhi permintaan itu, secara sukarela meninggalkan korps," kata Breitenmoser.

Selain tiga penjaga yang mundur, ada tiga penjaga lainnya yang diskors dari tugas aktif setelah mereka setuju untuk divaksinasi tetapi belum menerima suntikan mereka.

Swiss Guards adalah korps tentara Swiss berkekuatan 135 orang yang kesemuanya adalah laki-laki, melayani sebagai unit seremonial, yang dikenal dengan seragam tiga warna bergaya Renaisans, serta pengawal pribadi Paus.

Sejak 1 Oktober, semua penduduk, karyawan, dan pengunjung harus memberikan sertifikat kesehatan yang valid, yang disebut Green Pas,s yang digunakan di Italia dan negara bagian UE lainnya untuk memasuki kawasan kota.

Tidak ada pengecualian agama, kecuali bagi mereka yang secara khusus diundang untuk menghadiri Misa untuk waktu yang benar-benar diperlukan.

Mereka yang menentang vaksinasi atas dasar agama sering menyebut penggunaan sel dari janin yang diaborsi puluhan tahun lalu dalam pengembangan imunisasi, termasuk yang ditujukan untuk memerangi Covid-19.

Kongregasi Ajaran Iman,  yang tertua di antara sembilan kongregasi Kuria Roma,  tahun lalu menyatakan bahwa, selama tidak ada pilihan lain, secara moral dapat diterima untuk menerima vaksin semacam itu.
Paus Fransiskus, seorang pendukung kuat vaksin Covid, mengatakan pada pertengahan September, bahwa setiap orang di Vatikan divaksinasi kecuali sekelompok kecil karena alasan kesehatan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya