Berita

Pertemuan antara Wali Nanggroe dan Majelis Adat Papua/Dok Partai Aceh

Politik

Pemerintah Indonesia Tidak Ikhlas Jalankan Otonomi Khusus di Aceh dan Papua

SENIN, 04 OKTOBER 2021 | 11:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Indonesia dianggap tidak ikhlas dalam menjalankan otonomi khusus di wilayah Papua dan Aceh. Kritik ini disampaikan Majelis Rakyat Papua dan Wali Nanggroe saat kedua pihak bertemu di Jayapura, Minggu malam (3/10).

“Dari 16 kewenangan kekhususan yang diatur dalam Undang-Undang Papua, hanya empat kewenangan yang dijalankan,” jelas Jurubicara Partai Aceh, Nurzahri, dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLAceh, Senin (4/10).

Setelah revisi, kewenangan Papua dalam menjalankan otonomi malah dipangkas. Termasuk dana otonomi khusus. Meski nilainya bertambah, pengelolaan dana ini justru ditarik ke pusat.


Dalam revisi itu, kata Nurzahri, Pemerintah Papua dan Papua Barat tidak lagi mengelola dana otonomi khusus sebagai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dana otonomi khusus ini dikelola oleh lembaga di bawah kontrol wakil presiden.

Dalam pertemuan yang digelar di Jayapura itu, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, juga mengungkapkan keresahan yang sama. Bahkan hingga saat ini, rencana revisi UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, yang masuk dalam program legislasi nasional, tak kunjung ada kejelasan.

Hingga saat ini, Malik Mahmud dan unsur lain di Aceh belum melihat draf revisi UUPA. Pemerintah pusat juga tidak berkonsultasi dan meminta pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh terkati revisi UUPA ini .

“Ada kemungkinan revisi UUPA akan bernasib sama dengan UU Papua,” kata Nurzahri mengutip pernyataan Malik Mahmud.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya