Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

3 Oktober 1990, Ketika Republik Federal dan Republik Demokratik Berikrar Menjadi Satu Jerman

SENIN, 04 OKTOBER 2021 | 06:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tiga puluh satu tahun lalu, perpecahan di Jerman berhasil disatukan. Republik Federal Jerman (Jerman Barat ) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) mengikrarkan diri untuk bersatu dan bahwa hanya ada satu Jerman.

Penyatuan tersebut diperingati sebagai Hari Persatuan Jerman atau Tag der Deutschen Einheit, setiap 3 Oktober.

Setelah Perang Dunia Kedua, Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan, sebagai hasil dari Perjanjian Potsdam pada 1 Agustus 1945.

Pengelolaan keempat zona ini diawasi oleh pemerintah Prancis, Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia.

Seiring waktu, pada 23 Mei 1949, Prancis, AS dan Inggris, berkolaborasi menyelaraskan pandangan mereka dengan membentuk Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Berlin Barat. Ini sebagai tuntutan Eropa Barat untuk menuju kapitalisme.

Tidak mau kalah, Rusia membentuk Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dan Berlin Timur, dan bersekutu dengan blok komunis Soviet  pada 7 Oktober 1949. Republik Demokratik Jerman dikenal sebagai DDR (Deutsche Demokratische Republik).

Kedua kubu mengembangkan sistem politik dan ekonomi yang sangat berbeda dan, karena ketegangan politik di Eropa pascaperang, hanya ada sedikit kontak antara penduduk kedua negara.

Selama Perang Dingin sepanjang tahun 1950-an dan 60-an, ketegangan antara barat dan timur semakin meningkat yang akhirnya membuat kedua belah pihak secara fisik terpisah satu sama lain walaupun mereka memiliki sejarah, bahasa, dan budaya yang sama.

Perbatasan Jerman pun terpecah menjadi dua. Pada tahun 1961, sebuah tembok dibangun di sekitar Berlin Barat, meninggalkannya sebagai enklave di wilayah Jerman Timur.

Kehidupan di DDR ditandai dengan represi yang keras terhadap musuh-musuh politik. Ribuan penduduk berada di bawah pengawasan ketat oleh polisi rahasia Jerman Timur yang terkenal, Stasi (Staatssicherheit). Sedikitnya 137 orang tewas saat mencoba melarikan diri dari DDR.

Banyak protes dilayangkan untuk DDR. Bertahun-tahun aksi protes dilayangkan, yang memaksa penguasa akhirnya bersikap lebih lunak.

Pada 9 November 1989, pos pemeriksaan di perbatasan antara kedua negara akhirnya dibuka. Tanggal ini menandai jatuhnya tembok Berlin sekaligus berakhirnya Perang Dingin. Membuka jalan bagi reunifikasi Jerman hampir setahun kemudian.

Perjanjian Unifikasi itu ditandatangani pada 20 September 1990, kemudian pemerintah Jerman menyepakati bahwa 3 Oktober sebagai German Unity Day atau Hari Persatuan Jerman, seperti dikutip dari situs Berlin.de

Tidak seperti perayaan patriotik di negara lain, seperti Hari Kemerdekaan AS, kebanyakan orang di Jerman tidak mengibarkan bendera Jerman atau menghadiri parade militer di Hari Persatuan ini.

Bendera Jerman dikibarkan khususnya di gedung-gedung publik, untuk menunjukkan dan mengangkat semangat patriotisme warganya.

Para warga menandai hari nasional itu dengan perayaan bersama keluarga di dalam rumah, seperti menonton TV, yang menyiarkan film dokumenter tentang sejarah Jerman, atau menonton politisi membuat pidato Hari Persatuan, dan menikmati makan siang atau makan malam bersama keluarga.

Gambar Gerbang Brandenburg dan kehancuran tembok Berlin sering ditampilkan pada Hari Persatuan Jerman ini.

Banyak orang juga melihat hari itu sebagai kesempatan untuk keluar dan menikmati musim gugur.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya