Berita

Menteri Sosial, Tri Rismaharini/Net

Politik

Pede Ajukan Diri Jadi Penanggung Jawab Pengentasan Kemiskinan di Papua, Risma: Saya Siap Berkantor

SENIN, 04 OKTOBER 2021 | 00:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Fokus pemerintah untuk menangani kondisi kemiskinan ekstrem di tujuh provinsi hingga akhir 2021 ingin ikut diemban Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

Tak tanggung-tanggung, Risma mengajukan dirinya sendiri untuk bisa diberi tanggung jawab menangani kemiskinan ekstrem di Papua.

"Aku nangani Papua. Jadi aku yang minta sendiri tangani Papua," ujar Risma di Jayapura, Minggu (3/10).

Menurut informasi yang dia terima dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Papua merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang akan diatasi kemiskinannya hingga akhir tahun ini.

Maka dari itu, dirinya berinisiatif untuk ikut menyelesaikan masalah kemiskinan di Bumi Cendrawasih, bahkan dirinya juga berniat akan berkantor di Papua supaya bisa fokus dalam kerja pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut.

"Karena itu mungkin nanti aku berkantor di sini (Papua)," katanya.

Kemiskinan ekstrem dikategorikan kepada daerah-daerah yang kondisi masyarakatnya langka kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan da akses informasi.

Sementara, Bank Dunia mendefiniskan kemiskinan ekstrem sebagai suatu keadaan masyarakat yang hidup dengan pendapatan yang kurang dari 1,90 dolar Amerika Serikat per orang per hari.

Merujuk data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS), jumlah orang miskin di Indonesia ada sebanyak 27,54 juta jiwa. Sementara, warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem sebesar 10,86 juta.

Adapun dari angka tersebut, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), data kemiskinan ekstrem secara nasional berada di 212 kabupaten/kota dari 25 provinsi.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya