Berita

Akun Twitter Juru Bicara Taliban, yakni Zabihullah Mujahid dibatasi oleh pihak Twitter/Repro

Dunia

Twitter Batasi Akun Jubir Taliban, Gara-gara Disentil Trump?

MINGGU, 03 OKTOBER 2021 | 23:57 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Akun Twitter Juru Bicara Taliban, yakni Zabihullah Mujahid dibatasi oleh pihak Twitter pada akhir pekan ini (Minggu, 3/10).

Saat membuka akun Twitternya. yakni @Zabehulah_M33, pengguna Twitter akan diberi peringatan bahwa akun tersebut untuk sementara dibatasi, lantaran pihak Twitter menemukan "beberapa aktivitas yang tidak wajar dari akun ini". Akan tetapi, pengguna masih bisa mengakses akun Twitter Mujahid jika memilih untuk tetap melihat profilnya setelah ada peringatan itu.

Belum jelas apa yang menyebabkan pihak Twitter memberikan pembatasan tersebut.


Namun, entah kebetulan atau tidak, beberapa waktu sebelumnya, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta hakim Florida untuk memaksa Twitter memulihkan akunnya. Taliban geram karena Twitter menangguhkan akunnya, sedangkan akun Taliban dibiarkan begitu saja.

Akun Twitter Trump ditangguhkan secara permanen pada 8 Januari tahun ini setelah kerusuhan Capitol Hill pada 6 Januari. Sederet platform media sosial lainnya juga mengikuti hal itu dan mengambil tindakan terhadap Trump.

Sang mantan presiden itu tentu tidak tinggal diam. Pada Juli lalu, Trump menggugat Twitter, Facebook dan Google, serta kepala eksekutif mereka dengan tuduhan bahwa tindakan mereka terhadap Trump melanggar hukum. Di Florida, Trump telah mengajukan permintaan untuk perintah awal terhadap Twitter dengan alasan bahwa Twitter dipaksa oleh anggota Kongres Amerika Serikat untuk menangguhkan akunnya.

"(Twitter) menjalankan tingkat kekuasaan dan kontrol atas wacana politik di negara ini yang tidak terukur, secara historis belum pernah terjadi sebelumnya, dan sangat berbahaya untuk membuka debat demokratis," kata pengacara Trump dalam pengajuan tersebut, sebagaimana dikabarkan Reuters (Sabtu, 2/10).

Dalam pengajuan pengadilan, Trump berpendapat bahwa Twitter mengizinkan Taliban untuk men-tweet secara teratur, namun di sisi lain malah menyensor dirinya, bahkan selama masa kepresidenannya dengan melabeli tweetnya sebagai "informasi yang menyesatkan" atau menunjukkan bahwa mereka melanggar aturan perusahaan terhadap "mengagungkan kekerasan".

Alasan Twitter menangguhkan akun Twitter Trump secara permanen pada Januari lalu adalah karena risiko "hasutan kekerasan".

Pihak Twitter belum mengeluarkan pernyataan mengenai komentar Trump tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya